APA ITU DOA

Nyuwun ngapunten Poro Sanak Kadang-ku sedoyo, kok saya tiba-tiba saja tertarik untuk urun rembug babakan DOA yang dibicarakankan rekan-rekan dalam sebuah web Spiritual yah.

Anggep saja ibarat kita naik Gunung, Mas ” A ” lewat jalur Selatan, Kang ” B ” dari Utara lah… saya yang dari Timur ( Kalimantan Timur maksudne he..he..). Semua akan bercerita tentang Jalan yang dilaluinya nah…Pertanyaannya adalah Apakah interpretasinya SAMA..???. So bisa jadi sama dan bisa juga tidak sama kan..??, Tetapi yang terpenting adalah apakah perjalanan yang dilakukan semua telah sampai kepada PUNCAK Gunung atau tidak…??. gitcu kali kira-kira he..he..

Kita kembali kepada pokok persoalan tentang sebuah DOA. Mengambil referensi dari teks book Kitab Suci akan JANJI Tuhan “ BerDOAlah kamu, niscaya Aku kabulkan “. Nah permasalahannya terkadang Firman ini bisa menjadi SALAH KAPRAH bagi kita-kita yang belon memahami akan MAKNA yang TERSIRAT dari yang TERSURAT tersebut.
Doa ada yang menginterpretasikan PERMOHONAN, ada yang memahami PERMINTAAN dan ada lgi yang mengartikan PERBUATAN. Wis gak perlu dipermasalahkan istilah dan apapun namanya yah gak..yah gak..??.
Yang utama adalah memahami INTI SARIPATINYA itu loh… yah Kan..?? HAKEKAT dari DOA itu apakah sudah kita ketahui dan telah kita PAHAMI serta merupakan sebuah PERSEPSI sang JIWA….??

Untuk njelentrekkan babakan DOA akan lebih pas dan cocok saja jika sebagai pancingan awalnya saya menganggap DOA adalah sebuah PERMINTAAN, permintaan kepada siapa..?? Tentu saja kepada Gusti Kang Hakaryo Jagad. Permintaan kepada sang PEMILIK, sebenarnya yang ada di dalam permintaan itu sebatas “ PERLINDUNGAN dan KEMUDAHAN “. Jadi, DOA TIDAK dimaksudkan untuk “ MELANGGAR HUKUM “ yang bekerja di Alam Semesta ini. Sebagai contoh : ber-DOA agar tidak merasa LAPAR, tidak mengalami KEMATIAN ( panjang umur ). Karena untuk menghilangkan RASA LAPAR kita harus segera cepat-cepat MAKAN. Untuk tidak mengalami KEMATIAN yah kita harus dapat mengembalikan Ingsun SEJATI kepada Pemilik-Nya.

Pada umumnya neh….
Orang ber-DOA biasanya hanya untuk memenuhi ajaran AGAMA. Sekadar untuk meringankan beban KEJIWAAN atau BATIN yang menindih dirinya. Mengapa saya katakan sebagai sekedar memenuhi ajaran Agama atau meringankan beban BATIN..??. Halah…halah…secara material, orang telah menyadari kok bahwa DOA tidak mendatangkan kebutuhan material yang diminta. Dan, dalam istilah Agama, banyak DOA yang tak terkabul pada kenyataannya. Ini secara material loh.
DOA tak terkabul karena hanya “ REFLEKSI “ dari sebuah tuntutan RAGA, Jasad Badan kasar kita semata. DOA tidak MAKBUL, tidak MUSTAJAB, karena hanya keluar dari manisnya bibir semata. DOA yang tidak terkabul ini, karena TIDAK TERLAHIR dari HATI terdalam ( Ingsun SEJATI ). Mohon maaf saja yah…Sejak Bangsa ini dilanda krisis, Bencana bersahutan tiada henti, sudah berapa kalikah SHOLAT TAUBAT, ISTIGHOSAH, DZIKIR AKBAR sampai-sampai Tokoh-tokoh pentholan 5 Agama kumpul jadi satu bergandengan tangan memanjatkan DOA bersama dengan ratusan ribu manusia. Bahkan jutaan yang ISLAM dah ber-DOA di Mekah sono, agar krisis, bencana segera berlalu…Tapi NYATANYA…??. Setan-setan yang dilempari batu di Mina ( lempar Jumroh ), kini malahan ngendhon di Nuswantoro ini..halah…halah…sekali lagi saya mohon maaf ( bukan bermaksud mencela, menghina ) tetapi lebih kepada WUJUD KARYA NYATA dan REALITAS bukan CARITAS di lapangann kok ndak ” konect ” gitcu loh…he..he….

Nah sekarang bagaimana DOA itu bisa MAKBUL…?? Agar MUSTAJAB…??. Yah mustinya sih kita-kita harus mencoba untuk MEMBERSIHKAN DIRI lahir maupun BATIN ( he..he..dah umum yah…) Tapi kongkretnya gimana yah..??
Kebersihan LAHIR menyangkut usaha LAHIRIAH untuk hidup BERSIH bersama-sama. Dalam bahasa POLITIKnya neh…Bangsa Indonesia harus bersih dari perilaku KORUPSI, KOLUSI, bersekongkol dalam ketidak jujuran. Karena KKN hanya akan membangkitkan “ Kekecewaan, Kekesalan, Kedengkian dan Kemarahan hati Masyarakat “ Nah dari sini akan mendorong timbulnya ENEG ( energi Negatif ) yang mungkin saja akan mengganggu KESEIMBANGAN alam semesta ini dengan tidak menampik akan bekerjanya PROSES Alam itu sendiri yang semakin tua ini. Kira-kira begitulah sasarannya.
Lah…membersihkan BATIN, yah..membersihkan HATI ini dari sifat-sifat IRI, DENGKI, MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI, KIKIR, TAMAK, RAKUS dan KESOMBONGAN. Dalam prakteknya neh… klu ingin menjadi HAJI yang MABRUR, kita harus sanggup untuk ber ASSALAMU’ALAIKUM, ber WAROHMATULLAHI dan ber WABAROKATUH terhadap sesama makhluk. Disinilah manusia-manusia dituntut untuk mengucurkan HARTA benda sebagai KETERIKATAN, KEPEMILIKANNYA untuk dibagi-bagi kepada si miskin, si Kelaparan, si Kebodohan. Kita harus CANCUT TALI WONDO, menyingsingkan lengan baju dan berawe-rawe rantas, malang-malang putung untuk meringankan beban orang lain…!!. Jika hal seperti ini kita lakukan, meski secara fisik walaupun kita belon ber HAJI neh…tapi minimal kita sudah MABRUR duluan…!. halah..halah…sok weruh..!!.

Sebagai referensi, mohon ijinkan saya mencontek teks book salah satu sebuah Kitab Suci yah..yah…:
Tuhanmu berfirman, “ BerDOA lah kepada-Ku, niscaya Aku menerima DOA mu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri untuk melayani-Ku, mereka akan masuk jahanam dengan hina “ ( QS. 40: 60 ). Ayat ini menyatakan hubungan DOA dengan perkenan Tuhan :

PERTAMA, jelas sekali bahwa Tuhan mengabulkan orang yang ber DOA kepada-Nya yang tidak MENYOMBONGKAN DIRI dan hanya ber IBADAH kepada-Nya. Yang perlu kita ingat adalah IBADAH…tidak berarti semata-mata menjalankan RITUAL Agama, tetapi KOSONG dari MAKNA dari ibadah itu sendiri. IBADAH bagi saya neh…adalah WUJUD PENGHAMBAAN manusia kepada Tuhan. Yakni MELAYANI Tuhan. Melayani Tuhan…??? Halah…halah…piye toh maksudne iki…?? Tuhan kok dilayani lah wong Tuhan kuwi “ Tan keno kinyo ngopo je…??”.

He..he….santai dulu yah, saya tak nyumet Rokok kretek kesukaanku merek 234 buuull…buuulll…wuiiihh…beluk-e..bunder-bunder…rek-rek mumbul neng langit..

Melayani Tuhan kuwi berarti, yah melayani hamba-hambanya Tuhan…yah poro sedulur sapodho-padhane kuwi toh…Memberi makan yang kelaparan, memberi minum yang kehausan, memberikan pakaian yang kedinginan, mengbatkan siapa yang lagi sakit. Mengurangi penderitaan orang lain…
Lah seperti inilah ” WUJUD PENGHAMBAAN ” kita kepada Tuhan. Dan, inilah makna IBADAH yang sebenarnya.

KEDUA, Tuhan mengabulkan DOA orang-orang yang memenuhi permohonan-Nya dan tetap dalam keadaan BERIMAN. Sebagaimana dinukilkan pada QS.2:186,
“ Jika hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, Sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan orang-orang yang sungguh-sungguh ber DOA kepada-Ku. Hendaklah mereka ( yg berdoa itu ) memenuhi-Ku dan dalam keadaan ber IMAN kepada-Ku, agar mereka berada di jalan yang benar
Jelas sekali bahwa yang disebutkan sebagai orang-orang yang ber DOA pada ayat tsb adalah hamba-hamba yang ber DOA. HAMBA atau umumya ABDI, BATUR, JONGOS adalah statusnya sebagai PELAYAN…!! Pelayan siapa…?? yah..pelayan Tuhan itu kan..?? Orang-orang yang memenuhi seruan Tuhan dalam keadaan BERIMAN. Dengan kata lain, yah mengerjakan KEBAJIKAN dengan BAIK dan TULUS tanpa PAMRIH…!! Ketulusan itu sendiri sangat menyentuh INTI KEMANUSIAAN. Oleh karena itu DOA orang-orang yang memberikan PELAYANAN inilah yang didengar Tuhan. Bagi masyarakat yang saling memberi, DOA-DOA yang mereka panjatkan Ibrat Laut, deru ombak mereda. Airnya menjadi tenang dan jernih. Hati yang tenang dan PIKIRAN yang BERSIH, JERNIH membuat DOA yang dipanjatkan TERKONSENTRASI. Daya dari pengucapan DOA bangkit dan menjadi NYATA, maka datanglah REZEKI yang datangnya tak disangka-sangka.

Yah…yah…DOA adalah BEKERJA…MELAYANI…
BEKERJA, BERBUAT, BERTINDAK dan MELAYANI DIRI sendiri dan orang lain…itulah HAKEKAT dari sebuah DOA.

Hik…jadi inget ceritanya Nabi NUH yang ber DOA meminta kepada Tuhan agar Tuhan dapat menyelamatkan Anak dan Isterinya yang gak sempat selamat naik perahu. Apa kata Tuhan…??

“ Hai Nuh JANGANLAH Engkau ber DOA, apabila engkau TIDAK tahu HAKEKAT sebuah DOA “
Modiaaaaaaaarrr kowe Nuh…mangkane to yen ndongo ojo asal NJEPLAK wae lah…mikir nggo kesengane dhewe wae sih…

halah..halah…sok weruh maneh…Wadah…aku kok sok KEMERUH je…??.

Jadi, kesimpulannya…terserah….poro sanak Kadang MELAKONI sebuah DOA itu seperti apa bentuknya. Mo cuman “ ndremimil “ sambil KOMAT KAMIT hanya sebatas di manisnya bibir meminta-minta sambil “ NYADHONGKAN tangan “ koyo cah cilik nyuwun ” permen karet ” karo Bapakne, ben sampek lambemu NDOWER tanpa ada proses dan LAKU opo yoh biso…?? Ataukah pilih ber DOA dalam artian sebuah bentuk dalam ” wujud karya nyata ” berupa AKSI, BERBUAT, BERTINDAK dan MELAYANI sang DIRI juga orang lain sapodho-padhane makhluk…??

Monggo…monggo…silahkan PILIH, wong wis podho TUWEK-E kok, ayo podho golek dalan dhewe-dhewe…..

By Kariyan Santri Gundhul Dikirimkan di DOA

27 comments on “APA ITU DOA

  1. membaca postingan ini jadi tersentuh banget, mbah. selama ini doa yang aku lakukan hanya sebatas ndremimil sebagai laku syariat keagamaan saja, tanpa disertai dengan sikap sumarah dan kesucian batin. kalau ndak dikabulkan seringkali masih dihinggapi sikap mutung. malah seringkali memberikan stigma kalo Gusti Allah tidak adil. Duh, ya Allah, ampuni dosa hamba-Mu yang tak tahu diri ini. Matur nuwun seserepanipun, mbah!

  2. @…Kang Lingga..
    Halah… wong gak tahu apa yang diminta/dikerjakan kok yah mo ber DOA.
    Yah…gampang wae Kang…MEPES ROGO wae terus TURU sak lawase njur nunggu NGIMPI…heh..heh..

    @…Pak Sawali…
    Masih untung kita masih bisa Instropeksi dan NYADAR Diri akan segala bentuk kekurangan dan EGO yang hinggap di Diri kita Pak…

  3. wah saya dah luama banget gak pernah berdoa (dalam arti formal merapal ayat2 cinta ) Njeng,
    lha mau doa (minta) apa lagi to?, badan sehat, bagas waras sudah sangat nikmat je
    *hidup saya adalah ibadah termasuk doa*

    *********************************

    Hik…hik…nek jarene Pak Ustadz, orang yg gak mau berDOA ( minta sama Gusti )
    katanya orang yang sombong….halah…halah…sombong sama siapa yah…??
    emang Tuhan bisa PURIK yah…klu gak dimintain tolong…
    Yupz…Ibadah, menyadari akan peran kita sbg Batur dan Jongos-Nya Gusti…
    yg memiliki kwajiban melayani-Nya…..

    Nggelesod….nyerbeti sepatune Kang Joyo…( wujud melayani Gusti-ku )

  4. Weleh2…, sampe klenger aku mboco pituture pakde Santri Gundhul ini. Tapi memang betul koq. Jangan maunya minta aja, tapi harus mau memberi juga. Ceritane harus ada take and give. Lak ngono tho pakde?

    **********************************

    Nggih mbak Fara, bagaimana kita bisa jadi Taker yang baik ( Ikhlas dan Ridhlo )
    jangan ada harapan lebih dibalik pemberian itu…

    Nggodheli mbak Fara…sing arep ambrug ” Klenger ” klempoken moco….

  5. Ngefens sama gambar bayinya, loetjoe boeangetz… 😆
    Iya, kadang kita sok-sokan minta pada Yang Kuasa, padahal kita tak memberi timbal balik berupa ibadah yang cukup kepada-Nya… Lah, ngono kok gak isin ya…
    (Hehehe… padhahal awak dhewe ya ngono i… Isin dhewe aku ngomong ngene… :mrgreen: )

    *************************************

    emang aku gak lucu yah Mas Arief….
    Syukur nek sampeyan sih duwe ISIN karo Gusti. Kuwi jenenge wong sing SUMELEH…
    lan Nrimo ing Pandum.

    Mbungkuk….nutupi Rai mergo ISIN…

  6. ::tidaklah salah jika do’a dilantunkan untuk meminta, sebab maksud do’apun tersedia untuk meminta, dari meminta ada harap dan kabul, sehingga sadar akan keberadaan
    :”KUciptakan makhluk agar AKU dikenal”, lalu makna doa beringsut sebagai pernyataan, siapa aku siapa kamu, “Robbana dzolamna anfusana…..” lalu bergerak lagi menuju penyataan mutlak, “tidaklah sia-sia penciptaan”…, lalu sadar akan Ke Mahatahuan Sang Maha Tahu.., maka mengalirlah segala yang mengalir, hanya kerendahan yang mengalirkannya….
    apa daya jika tak sadar, mimpi buruk menyerang, menimbulkan keringat dan takut, terbawa ketika bangun, dan berkata “untung cuma mimpi..” …halah… 😆

    **************************************
    yah..mengalir menuju SAMUDERA BATIN yang maha luas….tempat bersarangnya ILMU dari segala ILMU
    dan Dialah sumber dari segala sumber ILMU..tapi jangan mendekati-Nya dengan membawa ILMU.

    Gubraaaaaaaaaaakggg….tlebug…jatuh dari ranjang.
    Menggendhong kang Zal…menuju UGD….nguiiiiing…nguiiiing….

  7. luicu banget gambar bayinya 😀

    ************************************

    yah…itu percis kayak masa kecil sampeyan Mas Arul…
    Lemu ginak-ginuk…

  8. assalamualaikum..
    alhamdulillah mas doa saya selalu dikabulkan.. sbab doa saya g pernah yg aneh2..hehe..
    mas doa itu silahul muminin kan? bukan muslimin y?

    **********************************

    Waalaikum salam Mas Syahbal,
    Wuiiiiiiiihh…yah…yah…Tidak ada segala sesuatu di Dunia ini yang sanggup/mampu menerima ZAT-KU,
    kecuali hamba-hamba-KU yang MUKMIN….hi..hi…bukan MULIM kan…??

    Nggelesod…menunggu Ilmu dari Mas Syahbal….

  9. bolak balik kabuurr. akhirnya ketemu rumahnya. Cuma mau nambah aja, aku dulu berdoa minta anak baru dikabulkan setelah 3 tahun, eh tanpa memohon dengan doa anak kedua mak jedul lahir lagi.
    Akhirnya doa itu apa yaa..
    bagi saya doa merupakan adab perwujudan kehambaan secara batin kita terhadap Gusti Allah swt. Dan permohonan secara lahir dapat dilakukan dengan amal perbuatan.
    Kalau saya memilih berdoa sambil berbuat. Misalnya tidak mampu berbuat ya berdoa, dzikir sebanyak banyaknya agar dapat ide sebaiknya berbuat apa dulu, sambil mikir2.
    Doa tidak kabul. Yaa ndak apa-apa to, lha wong tugas kita cuma menuruti perintah “berdoalah kepadaKU…”. Dengan berdoa paling tidak sudah ada sedikit ‘patuh’ dumateng Gusti Allah swt. Terkabul atau tidak yaa terserah Sing Gawe Urip

    ***********************************

    Halah..halah…
    Wis pinter ngono kok Mas…heks..heks…nggih leres panjenengan sak estu

    Mas Fajar neh anggota PETRUS juga yah….
    Kabuuuuuuuuuuurrr lagi ah……..
    Nggelesod…ngelimpruk….menyerahkan diri sama Mas Fajar…

  10. Manusia diciptakan dan melekat kepadanya kebutuhan-kebutuhan hidup (jasmani & ruhani). Sudah merupakan tabiat manusia untuk berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, apapun caranya.

    Terkadang keinginan-kebutuhan kita membuat kita disorientasi dari tujuan hidup sejati, menciptakan batasan yang membatasi kita dari-Nya. Padahal, dengan keinginan-kebutuhan tersebut seharusnya manusia semakin menyadari posisinya sebagai hamba, melepaskan diri dari semua ikatan untuk hanya membutuhkan-Nya saja.

    Bagi saya, doa bukanlah jalan agar keinginan-kebutuhan tersebut terpenuhi. Adanya keinginan-kebutuhan tersebut adalah agar kita dapat lebih mengenal-Nya, lebih sadar dan pasrah. Doa, adalah senjata paling kuat untuk melepaskan beban, batasan yang ada karena keinginan-kebutuhan tersebut.

    Pada akhirnya, seorang hamba yang paling merdeka adalah yang mengasihi Rabbnya tanpa dibatasi oleh hijab apapun, tidak tergantung pada makhluk apapun. Murni suci ikhlas lillahi ta’ala.

    sekedar sharing mengenai doa, sekedar yang saya sadari

    Doa

  11. Bener seperti kata pak Sawali, tulisannya bikin trenyuh. mendudukkan kembali fungsi dan tujuan doa. Ane gak bisa ngomentarin fanjang, gak ngerti soal beginian, tafi ane sudah belajar banyak soal hakikat doa dari Kyai Santri… 🙂

  12. He..he….santai dulu yah, saya tak nyumet Rokok kretek kesukaanku merek 234 buuull…buuulll…wuiiihh…beluk-e..bunder-bunder…rek-rek mumbul neng langit..

    baca teks tersebut saya langsung tertawa gak habis-habisnya… DASAR kyai satu ini memang EDAN.. wakakakakakakakakaka….

    urun rembug pak ustadz.. do’a dan da’wah dalam bahasa aslinya itu serumpun, permintaan dan seruan bahasa sininya… pada prinsipnya hampir sama, seruan juga bagian dari meminta.. itu menurut saya loh, santri gendheng *lha wong kyai-ne SUDRUN… :D*

    maka salah satu do’a saya seperti di sini juga di sini.. boleh khan?

  13. baca artikel ini jadi termotivasi untuk selalu membersihkan diri, agar do’a yang dipanjatkan bisa mustajab.
    artikel yang sarat manfaat.

  14. @…Mas Love…
    Yak…Doa semestinya untuk meningkatkan KESADARAN sang DIRI untuk lebih mengenal-Nya, karena jika kita telah menyadari akan peran kita sebagai HAMBA ( Abdi ) rasanya memang DOA akan selalu dikabulkan oleh Tuhan. Bukankah Tuhan dah ada dalam sang DIRI ini?. Jadi berbuatlah, bertindaklah..agar Doa yg kita panjatkan teraplikasi dalam wujud karya nyata.

    Terima kasih Mas, tambahan wawasannya.

    @…Mas Lombok Rawit…( iki lombok Cilik ning Fedhes tenan )
    Tul gak usah fanjang-fanjang komentnya…yok kita sama-sama belajarnya…Nggerayahi Jithok masing-masing.

    @…Jangan khawatir kehabisan TAWA…nih tak kirim dari Kalimantan 1 kontiner, untuk stoc ngakak meneh…
    Ye…jangan lupa SAMA tapi tak SERUPA ( kayak bayi kembar )
    Boleh gak sama tapi kita punya TUJUAN ke yang satu kan…??

    Mancal Becak…nguber Kang Gempur…

    @…Mbak Toeti ( ini bu Guru-ku )
    Gusti Pengeran kuwi Moho Weruh toh mbak,
    jadi kenapa kita pusing dengan Bahasa..??. Kepunyaan Allah Timur dan Barat…lah pangertene kan Universal toh….

    Ingsun teteken Muhammad….
    Suro sucoludiro Joyodiningrat,
    Lebur dening Pangastutiningsun….

    @….Mbal Marsini…
    Kot aflakhaman Tazakka wa dzakarosmarobbihi Fashollah.

    Menyodorkan Handuk…buat mbak Marsini yg lagi membersihkan DIRI…

  15. wah bagus nih postingan nya… tapi kok interpretasi arti “do’a” nya kurang menyeluruh mbah… 😀
    hati-hati kalau kita menganggap banyak jalan untuk interpretasi maka “kebebasan” akan menyelimuti kita..
    *wah hujan nih… saya harus mandi membersihkan diri* 😀

  16. @…mbak Mar..
    HAlah…halah…pantes ambune sriwing-sriwing…wangi tenan
    pake sabun COLEK yah….he..he..

    @…Mas Roele…
    Lah mestinya klu kuirang komplit…ditambahin dong mas, biar klop bumbune dan enak di ROSO..he..he..
    Tambahin…tambahin dunk..??

    Jangan lupa klu mandi pake kembang Tujuh Rupa ha..ha..

  17. wah jebule rokoke podho karo kang zal iki, opo aku kudu ngrokok dhisik yo kang? spesial nganggo kretek 234 ben dalane lancar lan cepet nyusul sing wis ndhisiki neng puncak gunung yo ? he..he..he (ora iso nganggo emoticon..carane piye yo kang?)

  18. oh yo lali arep komen, lah wong Iblis aja ketika berdoa kepada Allah minta agar dia dan keturunannya diperkenankan menggoda Nabi Adam dan keturunannya dikabulkan kok…he..he..he. lah malah do’a nabi Yunus agar umatnya di beri musibah malah tidak dikabulkanNya, ternyata angin kuningnya tidak untuk membinasakan umat Nabi Nuh. Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita semua…bukan versi kita tapi versi Allah…bener ora iki kang…?
    *sambil bersiap-siap undur diri….*

    ********************************************

    Tak gandholi…Jangan undur dhisik….
    Doa bukannya masalah terkabul atau gak terkabul, semuanya berjalan sesuai dengan Hukum sebab akibat.
    Jika rukun dan syaratnya ada dan lengkap pastilah terealisasi. Begitu sebaliknya.

  19. Saya saat ini selalu takut jika harus berdoa mas, bukan karena apa. Meskipun saya laki-laki. Namun seringkali menangis, ya menangis, bukan hanya sekedar meneteskan airmata bahkan terakhir yang membuat saya sangat takut, saya sempat pingsan.
    Demi pemilik ruang dan waktu, ngetik komen ini pun airmata sudah mengintip….
    Bisa dibantu…

    ********************************************

    Gak usah ndongo meneh….wis ora perlu, Jika sudah menyadari JATI DIRI apalagi yg musti kita minta..?? Rezeki dah terhampar, tinggal ambil, udara ( nafas ) tinggal nyedhot sak waregmu, umur..tinggal njalani karo laku becik…lah mo minta apalagi sama Gusti…??. Semua itu apakah dah kita syukuri sih…
    karena yg memberi sudah ada di dalam DIRI, Manjing…manunggal…dalam KESADARAN sang Maha Pemberi.
    Bismillah hirrohmanir rokhim…ini yg harus jadi pegangan kita…WELAS ASIH. Bukan dalam kapasitas ucapan saja melainkan sudah dalam bentuk Perbuatan dan tindakan untuk saling MENGASIHI sesama makhluk…ASAH, ASIH ASUH…juga sudah bukan perbuatan kita lagi, melainkan AF’AL Gusti Pengeran, yo pengengeranmu…yo Pangiro-iromu dhewe. Nek boso Arabne ” wa maromaita it romata, wa lakinnallaha roma “…bukan engkau Muhammad yg berbuat…melainkan AKU.
    Mengko ujung-ujunge NYATA bahwa Islam adalah RAHMAT bagi seluruh Alam semesta..

  20. ada yang bilang ndonga itu ngobrol kaliyan Gusti.
    ada yang bilang nge-charge, sebelum kembali bekerja di ladang Tuhan.
    ada yang bilang gak perlu bunyi sing penting ning ati.
    ada yang bilang supaya ada jarak antara sampeyan karo Gusti.
    menurutku sih cuma absen, hadir bos, trus balik ning donya.
    rejekiku yo bukan karena doaku, opo meneh dongamu mas…
    susahku yo bukan karena doaku, opo meneh mergo dongamu mas..

    a..b..c..d.. Gusti sing gawe urip, sing duwe kalimat sak donya. gawe’en kalimat sing apik soko huruf-huruf mau kanggo muji Awakmu. amien.

  21. @…..Mas Nindityo

    Wah…wah…JERO tenan Kaweruh njenengan mas.
    Dengan menemukan jati diri, Sang Aku Sejati,
    segala apa yang kau butuhkan akan kau peroleh dengan sangat mudah.
    Berkaryalah dan Keberadaan akan membantumu.
    Bila pikiran masih melayang ke segala arah, apa gunanya duduk diam dan menipu diri?
    Lebih baik berkarya dengan pikiran terkendali.
    Bekerjalah tanpa pamrih!
    ” RAME ING GAWE, SEPI ING PAMRIH ”

    @…mbak Rindu,

    Hukum Sebab Akibat menentukan hasil perbuatan setiap makhluk hidup.
    Tak seorang pun luput darinya, kecuali ia berkarya dengan semangat menyembah.
    Alam Semesta tercipta “dalam” semangat Persembahan.
    Dan, “lewat” Persembahan pula segala kebutuhan manusia terpenuhi.

    Bila kau menjaga kelestarian lingkungan,lingkungan pun pasti menjaga kelestarianmu.
    Raihlah kebahagiaan tak terhingga dengan saling “menyembah” – membantu dan melindungi.

  22. nuwun sewu…..sepuntene sk derengipun….ancen leres pithuture niku…..mboten wonten inkang klentu……

    tp nuwun sewu:ampun leres saestu nopo dereng niat sajroning ati tulus berbagi lewat mriki niki….?…..wassalam…suwun….

  23. oh., bagaimna ya cara jadi orang yang bisa menjalani, asah,asih,asuh itu , aku merindukan sekali ….. wassalam wrwb, sukron katir

Tinggalkan Balasan ke 1heart4love Batalkan balasan