NIAT versi ARAB… VS… NIYAT versi LOKAL

“ Innama A’malu bin Niat “
Begitulah sebuah kalimat yang menjadi basic dan landasan bagi salah satu golongan/kelompok Agama yang ada di dalam negeri ini. Rasanya gak berlebihan jika saya mencontek salah satu Hadis yang sangat POPULER bagi kalangan awam.

“ Sesungguhnya amal perbuatan itu bergantung pada NIATNYA “ begitu kata sebuah Hadis atau maaaf klu saya harus mengatakan dengan istilah “ Pendapat “. Yah… sebuah pendapat yang berkembang di daerah Timur Tengah dan telah dianggap sebagai pendapat yang TULEN dan telah mendapatkan LEGALITAS dari para penyusunnya ( perawi ) yang kesohor dengan sebutan Hadis yang “ Shokheh “. Saya pribadi gak ambil pusing dengan Hadis tersebut dalam batasan mau disebut Sokheh atau Da’if halah..halah…sok ke Arab-araban…

Pedahal jujur saja saya gak mudheng dengan bahasa yang satu ini, walau sedari kecil selalu membaca yang TERSURAT loh.

Yah..niat memang merupakan dorongan untuk melakukan atau mengerjakan sesuatu. Karena itu, niat bukanlah merupakan “ Bahasa atau Suara “, niat bukanlah sebatas ucapan, baik itu ucapan dalam hati ataupun melalui mulut. Jika niat hanya berupa ucapan ( bersuara maupun dalam Hati ) itu sama saja antara mengucapkan niat untuk melakukan Sembahyang ( shalat ) maupun hendak melakukan Perampokan. Karena niat yang demikian, jelas tidak lebih UTAMA daripada PEBUATAN.

Sebuah Niat akan menjadi lebih penting daripada AMALAN yang banyak, bila niat itu merupakan KEHENDAK untuk melakukan segala sesuatu yang telah DIGAGAS dalam pikiran, niat yang sudah DIRENCANAKAN dan DIMANTAPKAN dalam pikiran dan Hati. Niat semacam inilah yang membedakan antara perbuatan KEBAJIKAN dan perbuatan KEJAHATAN.

Heks..heks…
Mungkin ada yang mau berseloroh neh…” klu begitu yah lebih baik ber NIAT saja, tidak perlu beramal atau bertindak “. Halah..halah…anggapan dan pikiran semacam ini jelas-jelas kurang memahami makna tentang NIAT yang tersurat dalam hadis Impor tadi.

Apa yang dimaksud dengan NIAT itu lebih baik daripada AMALNYA…??.

Begini nih…contoh yang paling sederhana, untuk membuktikan bahwa NIAT bisa dikategorikan lebih BAIK daripada AMALANNYA.
Ada 2 orang yang satu kaya dan satunya orang biasa ( pas-pasan ), mereka sama-sama berNIAT menolong dan membantu orang miskin. Mereka sama-sama memberikan uang kepada si miskin. Si kaya memberikan lima ratus ribu dan orang yang biasa tadi memberikan limapuluh ribu rupiah. Jika kita melihat dari segi banyaknya uang, tentu saja AMALAN si orang kaya tadi akan lebih besar NILAINYA dari pada si orang biasa ya nggak…ya nggak…!! Tetapi bagaimana jika dilihat dari segi NIAT..?? boleh jadi nilai yang diperoleh orang biasa jauh lebih besar ketimbang si orang kaya. Loh…kok bisa…?? Mengapa…?? Karena si orang biasa tadi memberikan bantuan berdasarkan uang SISA yang ada pada dirinya…wong namanya saja pas-pasan….he..he… Sedangkan uang si kaya yang diberikan kepada orang miskin tadi hanya sekian PROSEN dari KELEBIHAN uang yang dimilikinya.

Artinya NIAT si orang biasa ialah menolong dengan SEGENAP DAYA yang dimilikinya, sedangkan NIAT si kaya hanyalah menolong dari SEBAGIAN KECIL yang telah dimilikinya.

Nah dengan MEMAHAMI kenyataan demikian ini, kita akan bisa memahami bahwa ternyata memang NIAT itu LEBIH UTAMA daripada AMALAN atau PERBUATANNYA.

Sekarang mari kita perhatikan isi pesan dalam petikan Suluk Wujil yang merupakan Prinsipi hidup telah ada mengakar kuat di negeri Nuswantoro ini telah diulas begitu mendalamnya seakan telah ” Mbalung Sumsum ” dalam diri setiap Kawulo terutama poro sesepuh dalam kehidupan bermasyarakat yang Santun, Lembut, penuh Tepo Sliro dan Tenggang Rasa dalam bersosialisasi terhadap sesama manusia. Dan, inilah AJARAN hidup asli Anak Negeri Nuswantoro sebelum AJARAN produk luar ini masuk di bumi Nuswantoro embuh siapa yang membawanya. Berkut petikan Pitutur Orang/Ulama BIJAK versi suluk Wujil :

Heh Wujil, niyat iku luwih saking amale ponang akathah,
Nora boso utowo swara rek,
Niyating pingil iku kang gumelar nyanane reki,
Sejatine kang niyat nora niyatipun,
Niyating pingil gumelar,
Niyating Sembahyang nora bedaneki lan niyat ambe Begal.

Terjemahannya kira-kira demikian :

Hai Wujil, Niat itu LEBIH UTAMA dari amalan yang banyak, Niat itu BUKAN Bahasa ataupun suara Niat itu untuk melakukan TINDAKAN yang ada di dalam pikiran, Sesungguhnya yang disebut Niat itu bukan pada Niatnya, Tetapi Niat untuk melakukan tindakan yang TERUNGKAP, Kalau hanya Niat, maka niat Sembahyang ( Shalat ) yang tiada bedanya dengan niat Merampok.

Yah…yah…ternyata adanya Hadis seputar Niat yang bergulir dan berasal di Negeri seberang sono, telah ada di Negeri Nuswantoro ini. Lalu Apa bedanya yah…antara

Niat dalam Suluk Wujil versi dan Produk Bumi Nuswantoro dengan Niat versi dan Produknya negeri seberang..??. Adakah…adakah…???

Santri Gundhul ini mencoba merenunginya sambil NGISEP kretek 234…buull…buulll…asapnya ngepul bulet-bulet membumbung..melambung entah kemana tujuannya…hilang..lenyap…dalam KETAIDAAN….

Lantas,…. Terlintas dalam benak ini masihkah di HATI ini tetap memiliki NIAT untuk NGURI-URI Kabudayan Nuswantoro yang kenyataannya lebih PAS dengan CITA RASA lidah kita…??. Daripada harus merasa GEMAGAH ( superior ) dengan menelan mentah-mentah Produk luar yang ternyata baru dipahami sebatas Kulit Luarnya saja sambil “ MENGKLAIM bahwa Produk Ajaran dari luar lebih BENAR dan SHOKHEH “ ketimbang Ajaran HIDUP asli dan telah ada “ MENGAKAR kuat “ di Bumi Nuswantoro ini yang sempat dihembus-hembuskan sebagai Ajaran KLENIK, TAHAYUL, BID’AH dan KHUROFAT…??

Halah…halah…apa lagi ini Bid’ah, Khurofat…wis embuh aku ra mudheng…Mungkin ada baiknya kita sama-sama merenungkan sebuah Petuah si Mbah

Pokoknya sekarang aku NIAT mau Ndlosor…..sambil kemulan sarung….terus sambil berbisik kupanjatkan sebuah NIAT juga, Duh..Gusti Kang Hakaryo Jagad…Pejah Gesang hananiro kulo Haturaken dumateng Panjenengan.

Ingsun Teteken Muhammad, Suro suco ludiro Joyodiningrat lebur dening Pangastutiningsun.

20 comments on “NIAT versi ARAB… VS… NIYAT versi LOKAL

  1. wah ini dia ruang buat perokok… numpang nyalaken rokok klembak menyan dulu… *blebuusss* asepnya kebanyakan nih… pake kacamata dulu ah.. 8)

    …………………………………………………………….

    Lah..pundi damel kulo Kang, kok rokok Klembaknya namung satunggal.
    Wis..gak tak gawekno Unjuk-an Kopi Pahit…ben…
    Poriiiiikkk…mlebu kamar meneh….ah..sekaliyan nunggu Dhawuhe..Kyai Ram-ram.

  2. Berad banget… ini ajang para perokok berad rupanya.. *nyalakan rokok dulu…*

    sambil nunggu kyai yang satunya muncul, saya tak mampir dulu ke mbah maridjan.. hehehehe.. ngangsuh kawruh..

    …………………………………………………………..

    Kang Gempur, klu keberaten gak usah banyak-banyak ngangkatnya
    jangan langsung Pakai yg KRETEK apa lagi yg KLEMBAK bungkusnya KLOBOT,
    halah..halah.. mengko mundhak Watuk huuuk…huuk…
    minum saja OBH Combi…Bablassss…watuk-e….

  3. sekalian nih… ada info (risiko tanggung masing-masing):

    Niat ingsung matak aji, ajiku rajah kalacakra kang ana hing dadane sang hyang kala.

    “Dan ketahuilah, bahwa senjata rajah kalacakra adalah senjata keberanian, kejujuran, dan kesucian hati.”

    Yamaraja, Jaramaya, Yamarani, Niramaya, Yasilapa, Palasiya, Yamidosa, Sadomiya, Yadayuda, Dayudaya, Yasikaya, Kayasiya, Yasimaha, Mahasiya, Yamidara, Daramiya.

    *dzzziiiiing… menghilang*

    ……………………………………………………………

    Gaks…gaks….Dadhung Awuk Dealer Motor ngendiko…
    sih kurang kang, tak tambahin meneh ben KOMPLIT…
    Yahonda, Yasusuki, Yakawasaki, Yatoyota, Yamaha….
    Ayoh…ayoh…bisa KREDIT..tanpa uang muka….

    Ndlesep neng Laut nguber DEWO RUCI….bleep..bleep…clegugk…
    keselek banyu segoro….

  4. Hidup budaya nusantara, hidup suluk wujil!!! Dan hidup saya!!! 😆

    Budaya nusantara itu universal kok bro, tapi ya harus tahu intisarinya dulu, jangan menilai dari hanya melihat tanpa melakoninya.

    Jadi dan berarti niat itu adalah yang menjadi kenyataan ya?

  5. @ katur Jeng Mercuryfalling…
    Monggo Jeng, sekaliyan ambil uangnya yg banyak nanti tak UTANGE dinggo ngangsur cicilan Motor iki kebeutlan wis akhir bulan..he..he..

    @..katur Kang Lingga…
    Inggih percados kulo menawi Budaya meniko Universal….100% Kang,
    Gak tahu tulisan ini muncul begitu saja dengan daya dorong yg begitukuat, hingga saya sendiri gak mampu membendungnya. Jalaran beberapa kejadian yg saya alami langsung berkaitan dengan NIAT BERBAGI dan dah berlangsung sehingga menjadikan semacam LAKU bagi saya dalam menjalani Urip Bebrayan…neng Alam Padhang meniko.

    Halah…halah…kabuuuuurrrrr…habis…diuber-uber Rajah KALACAKRA ne Kang Jenang….

    langsung manjing neg Sajrone Dewo Ruci…..
    sambil komat-kamit…ngrapal Aji-aji ” PENTHIL MUTER ”

    ….Ingsung ya NurCahyo, Cahyaning jasad Ingsun teteken Mohammad yo aku Rasaning Gusti. Urip tan keno Pati…langgeng tan keno owah gingsir ing Kahanan Jati…..Whuuuuzzzz…..muter-muter koyo Lesus…minggiiiirrrrr….

  6. ‘Tindakan tanpa kebijaksanaan
    Kebijaksanaan tanpa tindakan’
    bagai orang menyalakan lilin di kolong tempat tidur
    tidak mampu menerangi
    malah bisa menyundut bokong
    tindakan & kebijaksanaan
    Keduanya harus selaras & saling menghidupi

    Hong Wilaheng Kamurep Pangidep
    ana seja ora sida
    ana sida ora teka
    ana teka ora tumama
    ana lesus tak minggir dhisik

    ………………………………………………………….

    Walah…leres panjenengan Kang Tomy..100%..
    walau ABOT SANGGANE…musti kudu dilakoni kanti Sabar sak antawis
    lagi-lagi memang pelu KESEIMBANGAN biar gak NJOMPLANG…
    ibarat nggosok Watu AKIK…gosok teruuuuuusssss….dan ini juga perlu
    KESEIMBANGAN loh…

  7. ::wess….wess…ajian metu kabieeh…, lha wong ceritane niat koq yo malah sing metu ajian… he..he..

    beniat untuk menetap
    menetap untuk diuji
    bila diuji akan ditatap
    jika ditatap akan menatap,,,,

    ………………………………………………………………

    >>> Selanjutnya TATAP-TATAPAN, Saling Melotot…Heks..heks…NIAT dibarengi DOA, MANTRA, JOPA-JAPU he..he…Yah…biar Gayeng saja kok kang Lingga… Nuhun Kang sowannya.

  8. Niat pake bahasa apapun sama saja… Yang penting niat…
    Bahkan aku kalau Sembahyang pake bahasa Jawa saja… Lebih mantep… 😆

    ………………………………………………………………

    Huuuuzzzz….jangan keras-keras ngomongnya yah…yah…
    ntar kalau denger MUI bisa-bisa dimasukkan PENJARA kayak Ustadz ROY di Malang
    masih inget kan…??. Jadi…yg kayak gitu untuk DIRI SAENDIRI saja Mas Arif….hik..hik..
    Jadi…silahkan saja…monggo…kalau itu memang dirasa PAS dan NYAMAN di HATI….it’s OK…
    Tuhan gak pernah RIBUT-RIBUT soal Bahasa Manusia kok…he..he..

  9. @mas santri G
    kayanya yang lebih tepat… pake “bahasa pribadi”, yang tanpa swara dan tanpa huruf.
    bukan bahasa jawa atau bahasa arab…
    eta anu mantep pisan mah… :mrgreen:
    salam

    ………………………………………………………………..

    @…Bah Dhedhot…
    Bentul…eh salah ding BETUL…!!! 500 %
    yah…kuwi ENDINGNYA Bah…sing diarani KAJI PAMUNGKAS…
    dah gak ada apa-apa lageh…HENING, HENENG, MANTHENG…
    Lah..lah…yo kuwi SEJATINE MANUNGGAL….wis dah gak perlu Bahasa, Suara maupun Kata-kata semua LEBUR manjing ing KAHANAN JATI yoh tegese Gusti Hyang Moho Tunggal.
    Halah..halah…Jangan pergi dulu Bah…
    Kita Jagongan bareng-bareng sama Kang Jenang, Kang Zal sama Kang Joyo
    Rokok-an Klembak senengane Kang Jenang…terus main GAPLE pake Jepitan…ha..ha..

  10. @abahdedhot
    sependapat dengan tepatnya abah… kalo di komputer itu ada bahasa mesin. gak ada kata-katanya… cuma kode 0 dan 1

    ……………………………………………………………….

    @…Kang Jenang
    Wadhuh…iki wis kategori WERUH sak durung WINARAH….
    Hik….gara-garane kakeyan ngrokok Klembak ki….
    Hidup asline digambarno dengan angka digit 0 dan 1 Kang…
    Dan, jangan lupa kita kembali nanti juga harus menjadi 0 ( kosong )
    alias gak adalagi sesuatu yang perlu dibawa, baik itu berupa
    Pahala, Ilmu, Amalan dah gak berlaku lage…soalnya BERAT ngebawanya.
    Jadi DATANG dan MASUKLAH ke HADIRAT-NYA seorang DIRI…!!
    Begitcu gak kira-kira bah Dhedhot…??

  11. Maksudnya niatnya… Bukan doa dalam sembahyangnya gitu…
    Kalau doanya sih masih pakai bahasa Arab, begitu… (Walaupun tidak terlalu mengerti artinya 😆 )

    ……………………………………………………………………..

    Mas Arif…..
    Sembahyang itu BUKAN di BACAAN dan GERAKANNYA….tetapi pada Start dan Finishnya yang harus kita PAHAMI. Ada perintah apa di balik itu…??. Sana tanya sama Abah Dhedhot….karena ini sudah masuk wilayah Sensitif, salah-salah dibilangin KAFIR, MURTAD dan SESAT…haks…haks…
    Soalnya jaman sekarang ini serba SULIT…orang mau MENGENAL, MENYEMBAH Tuhan-Nya sendiri..bisa-bisa masuk PENJARA….

  12. Jadi DATANG dan MASUKLAH ke HADIRAT-NYA seorang DIRI…!!
    Begitcu gak kira-kira bah Dhedhot…??
    @mas santri G
    euh… abah mah di test terus nih…
    padahal mas santri udah bilang, “…kita kembali nanti juga harus menjadi 0 ( kosong )…”
    berarti DIRI juga ditinggalin aja, ngga usah dibawa-bawa…
    bener ngga mas san…???
    salam

    ……………………………………………………………………..

    Heks…heks…bukannya bermaksud NGETES Bah…??
    cuman pingin KONECT saja gitu….dan ternyata KLOP banget….he..he….
    Yah..yah…sang DIRI yang berisikan materi kita tinggal. Karena yang berangkat adalah ” Nafsul Mutma’innah ” atau Jiwa yang TENANG saja.

  13. tolong saudara yangbarusan meremehkan kalacakra agar memperbaiki perkataannya karena kalacakra itu benar ada dan saya sendiri Alhamdulillah udah mempraktekkannya…

  14. Assalamu ‘alaikum wr. wb.

    Halo saudara2ku sebangsa dan setanah air, numpang nimbrung nih ( maaf saya bukan orang Sunda jd saya pakai bhs Indonesia )

    Bukannya Suluk Wujil itu dibuat di Zaman setelah Islam masuk ke Bumi Nusantara??? Bukankah yang mengarang Suluk Wujil itu adalah Sunan Bonang???

    Artinya isi Suluk Wujil itu terpengaruh oleh nilai2 ajaran Islam.

    Sumber :
    http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra_Jawa_Baru
    http://id.wikipedia.org/wiki/Pasujudan_Sunan_Bonang

    Thengkyu,
    Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

  15. rahayu rahayu rahayu engkang sami pinanggih wonten ing pamedaran ing buku puniko monggo sami percados bilih jati diri untuk pengendalian .sufiyah .matmainah.amarah.haluamah. Segala yng kerjakan hrs yng suai atura /keyakinanya msing2 jgn mengganggu orng lain jikalau ndk mau di ganggu kranya ini dulu yg bs sy dongengkan…sugeng rahayu *3 engkang sami pinanggih ..

Tinggalkan komentar