SHALAT/DZIKIR KHUSU’ atau HIDUP KHUSU’…??

“Mintalah pertolongan kepada ALLAH dengan sholat dan sabar, sesungguhnya yang demikian itu sangat berat kecuali bagi orang yang khusuk”. “Yaitu yang meyakini (telah dan akan) /selalu bertemu dengan Rabbnya (Bos Alam Semesta) dan mereka yang menjadikan ALLAH sebagai rujukan setiap hal”
( QS. Al – Baqarah 45 – 46 )


Khusuk adalah atribut yang melekat pada kehidupan (sholat dan sabar merupakan bagian dari kehidupan). Orang yang hidupnya khusuk akan senantiasa memelihara perjumpaan dirinya dengan ALLAH, selalu memfokuskan diri kepada ALLAH, selalu mematuhi perintah ALLAH. Sebelum dan sesudah melakukan aktivitas selalu membaca doa dan menyadari sepenuhnya bahwa segenap tindak laku adalah perintah ALLAH.
Sangat logis sekali jika orang yang hidup khusuk, sholat dan sabar bukan sesuatu yang memberatkan. Sia-sia jika kita berharap sholat khusuk tapi dalam hidup keseharian tidak khusuk (cenderung permisif-serba boleh , profan-terlalu bersifat duniawi, kering dari nilai-nilai & memperturutkan hawa nafsu).

Emangnya SHOLAT KHUSUK yang berupa gerakan berdiri, rukuk, sujud dan duduk takhiyat dan beberapa teknik yang kita kejar-kejar dan kita cari cari selama ini bisa menghantarkan kita untuk sampai ( Manunggal ) kepada Tuhan tanpa dibarengi AKSI, TINDAKAN dan PERBUATAN untuk ” Hamemayu Hayuning Bawono…??”. Manusia sebagai HAMBA, ABDI, BATUR, JONGOS nya Tuhan harus memahami keberadaan kita akan MAKNA predikat sebagai ABDI. Jika tidak maka pergulatan, pencarian dan pemelukan manusia terhadap sebuah Agama berikut perintah Ibadah yang ada di dalamnya hanya akan berhenti dan mandeg pada ” stasiun AKAL dan PIKIRAN ” paling banter yah…dalam kapasitas ANGAN-ANGAN dan MIMPI. Jadi jangan “ Nggondhok, Mangkel dan Kecewa “ klu serentetan ibadah ritual yang kita lakukan tak lebih dari sekedar SESEMBAHAN terhadap PIKIRAN, BUDI dan ANGAN-ANGAN kita semata, bukannya sesembahan yang sesungguhnya kepada sang Hyang Moho Tunggal.

Untuk bahan perenungan dan mengetahui lebih jauh tentang pemahaman MAKNA menyembah ( sholat ) mari kita cermati sebuah konsep sesembahan dalam PUPUH Khazanah Jawa berikut ini :

Utamaning sariro puniko,…
Angaweruhono jatining salat,…
Sembah lawan pujine,…
Jatining salat iku Dudu Isa’ tuwin Maghrib,…
Sembahyang arane wenange puniku,…
Lamun aranono salat pan minongko kembangane salat,…
Ing aran toto kromo, …
Endi kang aran sembah sejati,…
Ojo manembah yen tan ketingalan,…
Temahe kasor kulane,…
Yen siro nora weruh Kang sinembah ing ndonya iki kadi anulup kaga, …
Punglune den sawur manu-e mongso keno-o,…
Awekoso amangeran adam sarpin,…
Sembahe siyo-siyo,…

Unggulnya diri itu Mengetahui hakekat sholat
Sembah dan pujian

Salat yang sebenarnya bukan mengerjakan salat Isa’ dan Maghrib

Itu namanya sembahyang
Apabila disebut salat, maka itu hanyalah hiasan dari salat daim
Yang dinamakan TATA KRAMA

Manakah yang disebut salat yang sesungguhnya itu

Jangan menyembah bila tidak tahu yang disembah

Akibatnya akan direndahkan MARTABAT HIDUPMU

Apabila engkau ingin mengetahui yang disembah di dunia ini Engkau seperti menyumpit burung

Pelurunya disebar kemana-mana tapi tidak ada satupun yang mengenai burungnya
Akhirnya cuman menyembah ANGAN-ANGAN

Penyembahan yang sia-sia tiada berguna

Loh..loh.. kok bisa begitu…??. Begono yah…maaf la wong ini juga pendapat saya kok dan mohon Saudara-saudaraku jangan terpengaruh dengan pendapat saya dan jangan mempercayainya…!!
Sebagai manusia kita sudah semestinya harus memahami TUJUAN HIDUP ( Paraning Dumadi ) kita. Untuk mengetahui Tujuan hidup kita harus mengetahui EKSISTENSI kita, karena eksistensi manusia tak akan bisa lepas daripada Tujuan hidup itu sendiri. Cuman permasalahannya adalah kita-kita ini juga gak inget mengapa kita harus hidup di dunia ini, hik..hik…adakah diantara saudara-saudaraku yang inget…?? Kita tidak ingat, mengapa kita ini harus hidup yah…mengapa kita sekarang ini ada di sini..?? Jadi sangat wajar, lumrah, rasional dan logis klu kita sama-sama gak tahu tentang TUJUAN HIDUP kita he..he..Makanya dalam setiap ritual Sholat ada permohonan kepada Tuhan untuk ditunjukkan kepada JALAN LURUS yah gak..yah gak…??. Artinya apa..?? Kita ini manusia yang sama-sama TERSESATNYA….!! Maka saya kadang GELI, Mesam-mesem, kadang malahan TERPINGKAL-PINGKAL klu ada kelompok/golongan keyakinan tertentu beraninya memfonis orang lain SESAT, KAFIR, MUSYRIK….halah..halah…apa yah gak sadar toh kalau sendirinya tuh sebagai manusia yang sama-sama masih TERSESATNYA di dunia ini..?? Amat banyak loh diantara kita ini yang mencari-cari TUJUAN HIDUP dari teks book Kitab Suci dan Hadis sebagai rujukannya. Yah..yah…mungkin saja kita bisa menemukannya disana. Namun yang LUCUNYA lah wong kita ini mo pingin menemukan TUJUAN HIDUP sendiri kok Informasinya diperoleh dari luar DIRI. Ini kan sama saja dengan anak kecil yang ingin mengetahui namanya sendiri dan bertanya kepada orang yg gak dia kenal. Jika kita mau menelusuri Khasanah Jawa ( maaf karena saya orang Jawa seh ) ternyata tujuan hidup manusia takkan lepas dari apa yang dinamakan SELAMET. Terlepas dari berbagai dalil-dalil atau bahkan kata-kata FALSAFAH, hidup SELAMET adalah tujuan manusia. Yah kata orang Islam di Arab sono ” Khasanah Fiddunya wal Akhirat ” alias SELAMET di dunia dan Akherat serta terbebas dari API NERAKA…!!. Jika kita telisik lebih dalem makna SELAMET adalah AMAN, NYAMAN tak ada gangguan apa-apa, tidak menderita dalam hidup ini, juga tidak mengalami KERUGIAN…!!
Selamet juga memiliki makna ” WIDODO ” yaitu selamat dimana saja, kapan saja selamanya. Suatu keselamatan yang TERBEBAS dari ruang dan waktu.
Adalagi konsep RAHAYU yang masih digunakan sampai sekarang ini. dalam konsep RAHAYU ini terkandung KEBENARAN, KEBAIKAN, KEBAJIKAN, KESELAMATAN dan KETEPATAN. Jadi kehidupan yang RAHAYU dalam konsep Jawa adalah hidup yang ” Toto, Titi, Temtrem, Kerto, Raharjo ” ( teratur, tertib, nyaman, sejahtera dan sehat ) yang penuh kebajikan.
Jadi tujuan hidup manusia adalah menempuh perjalanan. Berjalan kemana..?? Yah menuju HIDUP SEJATI…apa itu…? Hidup yang RAHAYU dan SELAMAT. Dan terlepas dari berbagai penafsiran tentang apa itu SELAMAT. Yang jelas selamat BUKAN ANGAN-ANGAN, HAYALAN atau sekedar kepercayaan. Selamat itu REALITAS..dan bukan CARITAS…!!, ia adalah keadaan atau kenyataan dalam hidup ini. Jika sekarang kita yang hidup di negeri ini tidak merasakan RAHAYU itu menandakan masih banyak orang yang belum SELAMAT.

Hidup itu bersifat baru yang dilengkapi oleh adanya “ Panca indra “ yang sekaligus merupakan barang pinjaman dari Gusti Kang Hakaryo Jagad. Jikalau barang tersebut telah diminta kembali oleh si Empu-Nya, apa yang bisa kita perbuat…?? semua akan berubah menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur dan bersifat NAJIS . Oleh karena itu Panca indra TIDAK DAPAT kita pakai dan kita gunakan sebagai PEDOMAN dalam menjalani HIDUP….!!

Nafs, Budi, Pikiran, Angan-angan dan Kesadaran adalah satu wujud dengan Akal yang dapat menjadikan kita GILA, SEDIH, BINGUNG, TAMAK, RAKUS dan sering kali tidak JUJUR. Karena AKAL itu pula yang dalam siang dan malam sering mengajak kita IRI, DENGKI terhadap sesama demi kebahagiaan diri sendiri, bahkan tak jarang merusak kebahagiaan orang lain demi ISI PERUT. Dengki menyebabkan seseorang berbuat jahat, menimbulkan kesombongan. Dan, sering pula menyebabkan jatuh dalam lembah KENISTAAN. Yang pada gilirannya akan MENODAI nama dan citra Manusia itu sendiri.
Jalan hidup manusia yang harus dilalui adalah jalan HATI ( batin ). Batin yang bisa mencapai KEBENARAN. Hati yang demikian haruslah terbebas dari berbagai penyakit atau kotoran. Tanpa pamrih dalam bertindak, tidak dengki dan mendengki. Hati yang pemaaf. Sombong….telah jauh-jauh hari sudah ditinggalkan. Jika hati sudah lurus itu akan tercermin dalam perilakunya, tercermin dalam tutur kata dan terefleksi dalam aura wajahnya. Terpantul dalam suara ketika berbicara. Dalam kondisi hati yang jernih seseorang akan dapat melihat jalan hidup yang harus dilaluinya.
Inilah barangkali CERMINAN sekaligus PENGEJAHWANTAHAN perilaku dari pada Hidup KHUSU’.

Jadi…mana yang bernilai…?? Shalat/Dzikir Khusu’ atau Hidup Khusu’…??? Terserah masing-masing anda menilai dan menjalaninya. So What gitcu loh…??

Maksud hati yang sudah sampai pada Kebenaran,
Kotoran yang telah sirna dari Jasad,
Mencegah segala keburukan,
Bagaikan tubuh yang Jelita,
Yang demikian itu jika telah sampai pada luar dan dalamnya,
Akhirnya seimbang, Bersih, jernih, tanpa campuran,
Akhirnya dapat dikatakan,
Lenyap sudah sifat AWAM manusianya.

By Kariyan Santri Gundhul Dikirimkan di MENYEMBAH

47 comments on “SHALAT/DZIKIR KHUSU’ atau HIDUP KHUSU’…??

  1. Pusing saya! 😀

    tiap baca artikel di blog ini kenapa jengkel terus… jengkel gak bisa mbantah!! pertanayaan2 yang terajukan dalam diri saya ketika baca paragraf awal, eee… udah ada jawabannya di paragraf akhir.. kalo gak gitu, di paragraf awal pernyataan ‘fatwa’ yang kalo mo saya komentari ternyata sudah ada pertanyaan di paragraf lainnya… saya stressssss!!!

    kenapa gak ada celah untuk saya mengkritisi?! semua pertanyaaan sudah ada jawabannya.. setiap pernyataan ada pertanyaan kritisnya.. lantas saya mo apa, Pak?!!!!!!

    yah.. yang saya lakukan hanya bercermin dan menunduk lagi… ah, jauh sekali saya dari-Nya… matur nuwun Ustadz!

    ***************************************************

    Neh ada PUYER 16 Kang, ben gak puyeng he..he..

    Monggo…silahken BERCERMIN…tapi jangan bercermin hanya untuk membanggakan DIRI.. loh Kang. Mari sama-sama BERCERMIN, bukan hanya sekedar mematut-matut diri, memperlok diri, melainkan bercermin, untuk menjenguk dan mengamati keadaan batin kita, pikiran kita, isi hati kita. Berani melihat segala kekotoran yang selama ini melekat pada BATIN kita….!

  2. waduh mas, terlalu panjang tulisannya. Jadi pusing dan sedikit susah memahami kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf. Yang bisa saya simpulkan dari artikel ini bahwa manusia memang musti jalan lempeng-lempeng aja. Jangan sampai duniawi menutupi mata batin kita, melupakan tujuan penciptaan dari sang Pencipta. Saya jadi merasa kecil banget nih, kalau diinget dosa ini udah numpuk melebihi tumpukan sampah sejagat raya. makasih ya mas secara gak langsung dah diiingetin.

    ********************************************

    He..he..masak seh terlalu panjang tulisannya…??
    Yah habis biar TUNTAS gitcu loh…penjabarannya mbak, gak enak kan klu tanggung-tanggung ??.
    He..he…sama mbak…Dosa ini rasa-rasanya dah gak keitung kayaknya

    • Apa yang ditulis penulis benar. Orang bisa sholat khusuk kalau yakin bahwa dia akan ketemu tuhan dan kembali kepadanya ( QS albaqarah 2 – ayat 46 ). Tuhan memang tidak membutuhkan kita untuk menyembahnya. kita sembah atau tidak Tuhan tidak peduli. yang benar sebenarnya kitalah yang memerlukan Allah. karena itu kita wajib mengentaghui siapa Allah, baru bisa mengingat Allah ( Dzikrullah ). Sangkan paranining dumadi itu benar inilah arti sebenarnya dari Inalillahi wainnailaihi rojiun. memang banyak pemahaman Ihwanul muslim yg tidak mau menggali al quran sendiri ,hanya mendengar dari guru2 tapi tidak mau membuktikan, akan berfikiran seperti itu. Sama saja kita hanya mengaji kulit tapi tidak tahu isinya

  3. He he he coba kalo Mushadeq gak mengklaim diri sebagai Rasul terakhir pasti pendapatnya soal Shalat sekali seumur hidup akan saya dukung. ‘Shalat Daim’ sholat sepisan kanggo salawase bukan mengartikan tidak perlu solat sama sekali, tapi lebih sebagai sikap hidup khusu’. Dalam setiap gerak hidupnya selalu terhubung dengan Yang Ilahi. Tuhan tak lagi suatu yang transendental jauh diawang2 sana yang hanya bisa ditemui saat sholat, tapi Ia adalah sesuatu yang imanen, sesuatu yang sungguh2 diALAMi oleh manusia. Kalo kesadaran ini tlah sungguh2 menghidupi diri so Tuhan sungguh2 hidup di hati 😀

    *****************************************

    Sebenarnya banyak sekali orang-orang yg mendapat PENCERAHAN dalam JIWA karena LAKON urip yang dijalaninya. Hanya karena MABUK KETUHANAN dan keterbatasan Wawasan saja barang kali yg menjadikan mereka-mereka harus mengutarakan dan mengklaim bahwa DIRINYA adalah Nabi dan RASUL. Semestinya hal itu hanya untuk DIRINYA sendiri, gak perlu MENDEKLARASIKAN diri je…akibatnya menjadi repotkan urusannya..?? Lah wong mencari Tuhan-Nya saja kok harus berhadapan dengan PETINGGI Agomo…salah-salah malah dieret-eret, diuber-uber, digebukin dan berakhir penjara..
    Halah…halah…di Dunia ini dah banyak TUHAn-TUHAN Tandingan rupanya…
    Nggelesod…ngelimpruk..kemulan Sarung…..

    • Ya memang banyak yang tidak mendalami Al quran akibatnya seperti itu. Pengertian Nabi dan Rasul itu kan bahasa arab. Nabi orang yang dapat wahyu tapi untuk diri sendiri dan keluarganya, sedang Rasul Orang yang dapat wahyu dan menyampaikan ke umum. Kita ini memang sebenarnya adalah Nabi dan rasul Lihat Yasin surat 3, Qs albaqarah ayat 252. jangan kita mendengar istilah rasul lalau konteknya Rasulullah Muhamad SAW. Pertanyaan saya apakah Rasulullah Muhammad SAW sama dengan Ahmad bin Abdullah ?

  4. klo yg di posting seperti ini terus, nge blog juga bisa jadi perwujudan khusu’nya hidup, ngeblog jadi sarana sujud dan eling nya diri, penyerahan diri dan akhirnya manunggaling ingsun-gusti
    *ngglesod sakjroning urip*

  5. Lah, kalau bisa dua-duanya, kenapa tidak? Kan malah lebih bagus?
    Kalau tidak salah, pernah ada dalil — lupa, dari Kitab apa Hadits, yang berbunyi kira-kira begini: “Sembahyang itu dapat mencegah kejahatan dan membawa pada kebaikan. Jika seorang muslimyang kesehariannya mengerjakan Sembahyang, namun tingkah lakunya jahat, berarti Sembahyangnya tidak diterima” — Dikutip dengan buanyak sekali perubahan, namun tidak mengubah makna yang ada —
    (Weksweksweks… Padahal diriku ini masih belum tahu makna hidup , lah kok bisa-bisane komentar tentang hidup itu loh… :mrgreen: )

    *****************************************

    Yo bener kowe Mas Arif,
    Sholat harus teraplikasi dalam PERBUATAN dalam hidup yang KHUSU’, nah baru akan tumbuh dan berkembang yang dinamakan Perilaku yang BAIK, BIJAK, JUJUR dan WELAS ASIH terhadap sapodho-padhane makhluk. dari situlah akan terealisasi adanya perbuatan yang MAKRUF dan tidak KEJI lagi dengan catatan kita harus ber Assalamu’alaikum, ber Warohmatullahi dan ber Wabarokatuh kepada sesama. Jika tidak Sholat tak lebih daripada sekedar RITUAL saja.

    Nggelesod….tarik nafas..HU..HU..HU…

  6. ::tangga menunjukkan adanya tempat rendah dan tinggi…
    bentuk langit dan bumi demikian juga…, meski sebenarnya ada langit dibawah pijakan kaki kita tetap tak memungkinkan terjun bebas ke langit…
    2:142, sepertnya mengingatkan bahwa yang ada, apapun penting adanya…mesakne rek, mon tak atemu de’rema cong…??? siaah be’na ria….

    *********************************************
    Bo..aboh…ngocak Medunten neka Kang Zal,
    Eng’gih Kang, Mon takde tangga gi’mah Engkok bise naek ke Langit..he..he..
    Sembahyang mon tak lebih dari sekedar LATIHAN untuk menjalani hidup yang KHUSU’ dan menjadi Manusia yang Ma’ruf. Tak eng’gih to Kang..??

    Mondar-mandir…cari kamus bahasa Madura….

  7. ::talohs iku sinaune…, ngayas sing dilakoni “fawailullil musshuliin”, kadit radas, meski akeh sing ngomongin…, soale membentengi diri dengan pengetahuan yang berakar, panggilan kunci pokok, meski tak terdengar namun memaksa…
    namun penyampai kudu melakoni, membuka sarana pertemuan dua lautan…, mugi-mugi Allah ngijabahi…aaamiiin.

  8. Modiaaaarrrr aku…
    Dulur tuek siji ( Kang Zal ) iki luar biasa, Ngocak Madure oke, Malangan yesss..
    Lah..lah…” Alladzii nahum an Sholatihim Sahun ” Siapa yang LALAI..?? Siapa-siapa yang lagi MABUK dalam Sholatnya ( An Nisa’ 43 ). Mabuk bukan dalam kapasitas karena habis minum BIR ( Alkohol ) saja melainkan karena ” KEMRUNGSUNGE ATI “, Inilah sing diarani Sembahyang Jengkang-jengking neng nora weruh sing disembah, maka sangat pas jika ada tahapan dan RUKUN Syarat yg harus dilalui yaitu ” Kot af Lkhamam tazakka wa dzakarosmarobbihii Fashollah ” nah…baru bisa MIKROJ…wuuuusszz…wooorrr…melejit naik kayak pesawat Ulang-alik…ayoh Kang Zal.. melu mabuuuur gak..??.

    Ngadeg jejeg….gondhelan NUR Muhammad…mak Jleg…Manjing neng karsaning Gusti.

  9. sholat dan sabar adalah penolong seorang muslim

    **********************************

    He..he…lah yang gak MUSLIM siapa yang jadi PENOLONGNYA mbak..??
    Pedahal mereka-mereka juga Sholat dan juga BERSABAR je…?

  10. huebat tenan om ku siji iki, gak rugi daku menyeretnya ke dunia blogging, semoga pitutur dan tulisan2nya mencerahkan banyak orang dan pahala selalu mengalir atas dirimu Om.. Amin

    *****************************************

    Lah yang jadi GURUNYA kan mbak Toeti..?? he..he..
    Nggelesod…nyadhong tangan… mohon petunjuk baru

  11. bener lek gundul karena sholat yang tidak bisa mencegah dari berbuat kemungkaran hanya akan semakin menjauhkan (orang yang sholat) dari Allah… seperti yang banyak kita lihat disekitar (dan juga di kaca saat bercermin) seakan dengan jengkang jengking sudah terhapus dosanya dan dapet lisensi untuk kembali beraksi melakukan ketidak benaran
    *kemeruh on*

    ***************************************

    Heh…masak bener…?? lak menurut ukuran sampeyan toh Mas Petis.
    Yah…terkadang kita merasa GEMAGAH jika sudah merasa bisa SHOLAT 5 waktu, lantas merasa juga yang paling gak duwe DOSA dan berhak MLEBU SURGO ne Gusti Alloh. Emang SURGO neng endi yoh…mas PETIS.

    Mecicil…sambil mondar-mandir nggoleki Surgo…

  12. “sangkan paraning dumadi”, wew… manusia mesti tahu tujuan hidupnya masing2. Tuhan pun –maaf kalo salah– juga memberikan banyak pilihan. mau menjadi orang yang benar atau murtad. pilihan apa pun tidak akan mengurangi kekuasaan Tuhan. bahkan, seandainya semua umat manusia menjadi murtad, kekuasaan Allah tak berkurang sedikit pun. *walah, komennya nyambung ndak ini, mas, hehehehe 😆 *

    *****************

    Sekedap Pak Sawali, kulo pados Tali rumiyin damel nyambung koment njenengan he..he…
    Inggih leres njenengan Pak, Monggo…PILIHAN ada pada kita, mau jalan LURUS atau yg BELOK-BELOK
    tidak akang NGARUH bagi Tuhan. Karena bagi Tuhan amat sangat mudah membuat semua manusia untuk menjadi BAIK ataupun BURUK…

    Halah…halah…kemeruh..

  13. weleh…weleh..weleh…..
    wel…welll.welll… eh…eh…eh…
    angger – angger koq njur ngono toh yo
    abot anggonku nyerna tulisan ki, wis dhuwur temenan ajiane. koyone aku kudu diruwat sik supoyo biso suwung uteke. yen wis suwung banjur diisi nganggo piwarah.
    matur nuwun kang, koco benggolo temenan iki.
    ngaji seprono seprene ora nambah
    malah keporo dadi bubrah
    moco tulisanmu, atiku dadi gumregah
    ngakoni aku, sampeyan pancine gagah

    ********************************

    Ha..ha…Mas/Pak Salwangga,
    Klu NGRUWAT adad Jawa biasanya nanggap Wayang Kulit loh…
    Nah lakone pasti ” SASTRO JENDRO RUWATING DIYU ”
    Wis katanya hidupnya akan aman dari gangguan BETHORO KOLO..heks..heks..

    Nggelesod…. menyimak pituture Ki Dalang…

  14. salam kenal….

    aduhhh pusing bacanya….
    font nya berwarna….ga bisa baca font berwarna-warni…
    dicopy ajah dulu yah….

    pasti isinya asik…
    liadh dari komennya mah asik…

    *****************************

    Saya terima dengan senang hati perkenalannya Mas Syahbal,
    Biar gak pusing minum dulu Puyer bubuk 16 he..he..
    Yah…saya suka yg WARNA-WARNI mas…habis menurut saya INDAH banget sih
    Kayak Pelangi tuh loh….demikian hidup ini kan…??

  15. assalamualaikum..
    mas setahu dan sepengetahuan saia yah..
    orng yg shalatnya khusu inshAllah hidupnya menemukan ke khusuan..
    tp..
    bnyk orng yg hidupnya khusu(baik itu dlm kebaikan atw kebusukan) susah untk menemukan ke khusuan dlm shalatnya.. bahkan bnyk yg susah menemukan waktu tuk shalat..
    klw saia seh lebih milih shalat khusu dulu br mencari kekhusuan dlm hidup..
    gmn??

  16. Wah, pak…saya rada kurang ngerti nih…pada pake bhs jawa, sih..
    Meski ada darah jawa dari pihak ibu, tapi saya teteup aja gak ‘ngudeng’

    BUkankah pintu seorang muslim itu adalah “dua kalimat syahadat”…jika seorang manusia tidak berpegang teguh pada kalimat Laa ila ha illaallah…maka tidak ada yang dapat menyelamatkannya dari jilatan api neraka..

    Naudzubillah..

    *********************************
    Yupz…Syahadad…
    harus kita pegang sebagai PERSEPSI sang JIWA mbak, gak bisa cuman komat-kamit dimanisnya bibir merah

    Nggelesod…ngajari mbak Syelvi bahasa Jowo…mumpung gratis neh..

  17. yaa nggak apa-apa to mencari tujuan hidupnya lewat kitab suci dan hadis. ada tuh yang bunyinya’ berilah kami keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat dan selamat dari api neraka,” intinya ya tujuan hidup itu agar SELAMET.
    Kalau menyembah itu hati kita menyembah Allah, tentunya Allah maha mengetahui, bukan seperti menyumpit burung yang tidak kena tujuannya. Lha kalau kita merendah dihadapan Allah artinya kita menjadi hambanya Allah bukan hamba nafsu, diri, harta, dll.
    Tapi memang dalam setiap diri manusia ada ruh Al Quds, ruh suci yang menghubungkan diri kita kepada Allah yang bersifat Maha Suci. Jadi kalau saya berpendapat sebaiknya sholat dan dzikir yang khusu’ agar tercapai hidup yang khusu’. Sholat dan dzikir khusu’ bukan lawan hidup khusu’.
    nggak setuju yaaa so what gitchu lahh

    **************************************

    Hiks..hiks…
    Duluan mana Nabi ngumpet di Gua Hiro’ ( melakukan Pengenalan DIRI lalu mengenal Tuhan-Nya ) dengan perintah Sholat…??
    Duluan mana nabi mendapat gelar Al Amin dari masyarakat karena kejujurannya dalam berbuat dan bertindak dalam kesehariannya dengan perintah Sholat…??.

    Nggelesod meneh…tangan dijiret Mas Fajar….

  18. eh nambah “kita manusia sama tersesatnya’. belum tentu mas!
    Kita hidup itu kan ibarat perjalanan—menuju mati. Dalam perjalanan kita sudah lurus sedangkan jalan yang akan kita tempuh berikutnya masih banyak belokan dan rintangan. Lha agar kita tidak tersesat kita selalu berdoa agar tidak tersesat.
    Analogi saja : ada siswa sekolah yang selalu berdoa agar lulus ujian. apakah artinya semua siswa yang berdoa tadi ‘tidak lulus’?
    belum tentu to?
    Kalau dalam surah al fatehah memang ada permohonan’Tunjukkanlah kami jalan yang lurus’
    Bukan jalan sesat dan bukan jalan yang dimurkai Allah swt. Tafsirnya baca ndiri ya tentang sesat dan dimurkai.

  19. wah tentu duluan di gua Hira, dan duluan mendapat gelar Al Amin. Tapi itu kalau sekarang khan dapat dianologikan masa sebelum akhil baligh sebagai awal mula pendidikan mengenal diri dan berkelakuan baik di masyarakat. Lha setelah akil baligh wajib sholat. Terus turunnya Al Quran selama 20an th sampai beliau wafat, dapat dianalogikan untuk kita untuk selalu bukak-bukak dan memahami lagi Petunjuk Teknis Dan Petunjuk Pelaksanaan Hidup ini (Al Quran dan Sunnah), mulainya umur 40 dapat wahyu itu karena manusia biasanya dah mapan emosinya, kalo belum ya nanti selak kedatangan darah tinggi, asam urat, migren dll. Dah mudah agak sedikit lupa.
    Tapi kata Pak Amien Rais Nabi Muhammad itu berrkhalwat di gua hira’ itu untuk merenungi kondisi masyarakat Arab yang jahilliah. Sedangkan gelar Al Amin untuk Muhammad saw itu khan tidak terlepas dari didikan Kakeknya Nabi.
    Seperti Dewi Maryam yang suci dan menurunkan Nabi Isa as juga tidak terlepas dari didikan orang tuanya.

    —songgo uwang nunggu karo udud….

  20. @….Mas Fajar

    hiks..hiks…berdoa untuk supaya lulus ujian…?? lah..tetap saja kan Mas ada proses LAKU mengerjakan Soal, untuk bisa menjawab yah harus belajar ( menghafal ) dahulu supaya pertanyaan dapet dgn mudah dijawab. Klu gak belajar ben ndongo sak kesele gak bakalan bisa ngerjakan soal. Ini yg tak mangsrudno..he..he..
    Masalah SESAT, ojo dibolak balik…Klu kita dah tahu JALAN untuk bisa pulang ( Manunggal kepada Gusti ) wis dah pasti gak ” ndremimil ” minta tolong terus sama Gustine. wong dah jelas…jalan pulangnya kok…he..he..
    Aplikasinya gimana..?? kita harus pahami perintah akhir dari Sholat itu sendiri apa..?? kan ada kata SALAM, maknanya apa..??
    Bisakah kita berbagi terhadap keterikatan ( kepemilikan ) materi yg kita miliki kepada yg lain dengan Ikhlas, Ridhlo dan Pasrah..??.
    Sebagaimana yg dilakukan Siti Zahra ( sang Pelacur ) yg menolong seekor Anjing ini sebagai referensi saja loh…??. Kita harus selalu Tabayun dan Riyadhah serta Mujahadah terhadap kisah dan kasus yg terjadi di Alam Semesta ini. Dan, Ayat-ayat-Nya memang sudah digelar dan terhampar memenuhi jagad raya ini. disinilah pandai-pandai kita untuk” Mengais MAKNA dan Menjumput HIKMAH ” dengan menyatu kembali kepada Alam…
    Karena kita memang SUJATINYA bagian dari alam itu sendiri.

    Nggelesod…menemani Mas Fajar NGUDUD karo minum Beas Kencur…

  21. Nggih kawulo setuju kalau pasti ada laku.
    Tentang sesat itu yang saya maksud, kita itu sudah tahu jalan pulang, tetapi malah mampir-mampir, keasyikan main-main keduniawian. Lha siapa yang bikin kita alpa itu? temtunya nafsu yang lebih mengikuti pengaruh syaiton dari pada mencharge hubungan dengan Sangkan Paraning Dumadi. Lha fungsi berdoa adalah untuk mengeset saraf kita agar selalu berhubungan denganNYA.
    Sebenarnyalah terminologi Manunggal Kepada Gusti Allah itu sering dikaitkan dengan pendapat Al Hallaj. Masuk pada ranah tasawuf falsafati (yang terpengaruh filsafat yunani).
    Terminologi ‘kita memang sujatinya bagian dari alam itu sendiri’ mungkin seperti terkipasi oleh pemikiran Ibnu Arabi.
    Saya setuju bahwa kita perlu mengambil hikmah dari ayat-ayat Allah swt yang tertulis di alam ini (ayat qauniyah).
    Lha metodologi untuk menyatu dengan alamraya ini menurut saya ya bertasbih (balik maning doa), karena seluruh alamraya, malaikat , tumbuhan hewan guruh petir hujan angin api itu semuanya bertasbih kepada Allah swt. Kalau bersama-sama bertasbih khan akhirnya hatinya menyatu dengan alam dan Allah swt. (Tapi tidak diartikan alam=allah=aku)
    Ada juga memang ungkapan tafakur (berpikir yang memberi manfaat) itu lebih baik daripada dzikir 1000 kali, Dan amal perbuatan baik itu lebih baik daripada dari pada tafakur. Untuk beramal baik tentunya diniatkan untuk memenuhi perintah Allah swt. Niat karena Allah swt tentunya harus dijaga, caranya menjaga ya balik maning dzikir dan shalat khusu’. dalam shalat ada permohonan doa ‘ihdinas shirothol mustaqim’.

    —aku iki ngeyel opo ndukung yaaa—???
    balik maning ngobati komputer sing keno virus antivirus.

  22. Huaaa….ha…MANTAP…bumbunya dah PAS diRASA Mas.

    —aku iki ngeyel opo ndukung yaaa—???

    Halah..halah..yo karo-karone toh Mas,
    Tapi dari sinilah secara gak kita sadari ada
    perilaku yang bersifat saling ASAH, ASIH dan ASUH antara kita.
    Lah MENGASAH kuwi kan ada unsur MAKSA ( ngeyel ) nek bahasa pondok-ane ” MUJAHADAH ” alias berjihat ( berjuang ) untuk mempertajam baik Akal Pikiran dan BATIN serta KAWERUH ROSO PANGROSO. Setelah itu timbullah sikap WELAS ASIH ( Rahman Rahim ) dalam segala tindakan dan perbuatan yang pada akhirnya kita bisa MENGASUH sang DIRI dan sesama makhluk. Lah wis KLOP toh..inilah sebenarnya APLIKASI dari DZIKIR dalam wujud karya nyata. Karena Sholat/Dzikir dalam duduk dan diam itu kan latihane ( nek jarena Kang Zal kuwi diarani SINAUNE ). Lah..mosok kita mung latihan atau Sinau thok…kapan prakteknya…?? Kan gitu toh mestine…??. Terus prakteknya yah ” Hame Mayu Hayuning Bawono ” kuwi…sing diarani Hidup Khusu’. Sebenarnya antara Sholat/Dzikir Khusu’ dan Hidup khusu’ itu berjalan BERSAMAAN kok gak dalam bentuk pilah-pilah. Percis dengan Syariat, Thareqat dan Hakekat itu juga satu paket utuh yang berjalan bersamaan. Contoh paling sederhana yah…pada saat kita memberikan bantuan ( meringankan beban ) kepada sesama. Syariatnya harus ada materi ( fisik ) yang digunakan sebagai sarana, Tharekat ( jalan ) yah berupa perbuatan dan tindakan kita dalam memberikan/meringankan beban sesama dan Hakikatnya Orang yang kita bantu tadi adalah DIRI kita juga kok. Kenapa demikian…?? Antara kita dan orang lain itu kan sama-sama terbit dari Yang Maha Tunggal, Yang ESA….yah Gusti Kang Hakaryo Jagad.

    Nggelesod meneh…menthelengi Mas Fajar ngobati komputer…

  23. waduh saya juga pusing baca artikelnya yang segudang… bagus, tapi kurang ringkes dan warna-warninya terlalu nano-nano…

    ………………………….

    Nyodhorin PUYER BINTANG TUJUH….biar gak pusing
    He..he…saya suka warna-warni mas…mohon dimaklumin saja yah…

  24. Kalimat terakhirnya bagus … karena zikir memang mengosongkan, dan saya percaya itu 🙂

    +++++++++++++++++++++++

    Yah..yah…saya juga percaya kok sama mbak Rindu yang dah PATEN dengan rutinitasnya
    Sholat malem ( Tahajjud )….merupakan salah satu methode latihan ( Riyadah ) Mengosong-ngosongkan JIWA dari berbagai balutan NAFSU, EGO dan Akal dan Pikiran…

  25. yang saya tahu Shalat dan djikir adalah laku yang dapat membawa seseorang hidup khusyu’. jika seseorang shalat/djikir dg khusu’ maka khusu’nya itu akan terbawa dalam kehidupannya. Allah memberikan cahaya pada hati seseorang yang melaksanakan shalat/djikir dg khusu’, rasa dan hatinya selalu tersambung dengan Allah. Jadi Shalat dan djikir merupakan syarat wajib agar bisa hidup khusu’ , karena seseorang yang telah hidup khusu’ merupakan hidayah yang Allah berikan, manusia hanya dapat berusaha dan berdoa. terimakasih.

    +++++++++++++++++++++++++++++

    Nggih…nggih…bener yg bapak katakan sesuai dengan PEMAHAMAN bapak Johan,
    Ritual Sholat, sebenarnya merupakan PENGEJAHWANTAHAN daripada DZIKIR ( Ingat kepada Sang Pencipta ) agar dalam perjalanan hidup bersosial masyarakat ini kita bisa mengaplikasikan SALAM dalam penutup Sholat itu sendiri untk memberikan KESELAMATAN, RAHMAT dan BERKAH kepada sesama makhluk Ciptaan-Nya atas dasr Ikhlas, PASRAH dan RIDHLO semata-mata untuk ” RABBUL ALAMIN “. Sumonggo…maturnuwun Pak. Salam

  26. Kang utomo iku biso njogo katemtremaning d0nya,sabab tanpo tentrem mokal ngibadah ngaudi sukmo tumuju nyawijining rat lan Gusti biso kasembadan,,ora guno wong pinter agomo malah mung ngoborake gendero payudan mung goro2 perkoro sing sepele,mulo ayo co konco Lakum dinukum waliyadin,,upakaranen jiwamu..

  27. wah… wah… wah… kayaknya ada tempatnih untuk berbagi dalam misi jiwa dan raga
    sekarang saya mau tanya kali aja ada yang tau, siapa sih didunia ini yang paling bener,
    karena saya merasa klu disini ada yang merasa dirinya yang paling benar.
    apa sih yang patut dipelajari, kepada siapa sih kta mesti belajar?
    bisa ngk sih kita dibilang Islam bila kita tdk shalat?
    kayaknya tadi diatas saya sempat baca bahwa kita harus belajar ama diri sendiri
    alasannya apa sih, karena setau saya kita diwajibkan baca AL QUR’AN dan disarankan
    ikuti sunnah Rasul, tapi kok kta disaranin belajar ama diri sendiri dari mana kita tau klu cuma
    belajar ama diri sendiri tentang yang wajib ama yang sunnah.

    ini cuma pertayaan tolong di jawab iklas dan sabar. sebelumnya makasih

  28. nah itu semua bagus kok, cuma yang kurang bagus adalah ? pertanyaan ini nih…
    apa sampeyan sudah mencapai tingkat itu….gak tahu apa namanya….
    mending g usah kyaak gitu nyantae aja men….
    mending tidur lalu nyampek di surga bersama bidadari kecil….

    ***~~~~~~~~~~~~~~***

    Pak/Buk yg Tanpa Nama….
    Yang panjenengan maksud mencapai TINGKAT…lah Tingkat yang mana???.
    He..he…Emang bener, saya klu TIDUR KELONIN Bidadari ASLI bukan seperti dalam Dongeng teks book Kitab GARING itu.
    Habis percuma klu saya beribadah hanya karena pingin MASUK SURGA sambil minum ARAK yg katanya tidak memabukkan terus Kelonin Bidadari Surga yang selalu PERAWAN lageh…. Iya klu ada BIDADARI itu klu gak ada??? apa kita mo DEMO sama Tuhan??? heks..heks…
    Kepiye Jal????

  29. Hahahaha….. luaaaat biasa sangat dalam maknanya… nah ini baru saudara seiring sejalan hehehe… hal hal seperti ini sering sekali tidak pernah terpikirkan oleh orang orang kebanyakan… yayaya bahkan shallat khusu / zikir khusyu / meditasi khusyu / semedi khusyu yang selalu dijadikan tujuan dan cita cita… eeee malah sulit juga di dapatnya weleh weleeeeeh terus pigi mana atuuuh iiiih… apa artinya semua itu kalau tidak mengantarkan kita ke dalam hidup yang khusyu…. sia sia belaka gak ada artinya… karena ternyata hiduplah yang meliputi 24 jam ini…. eeeee ada sedikit petunjuk katanya suruh nyari sarang angin… hehehe suara keheningan di keabadian sebagai pertanda kehidupan sejati… eee bener apa bener….

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Lah..lah…sampeyan kok malah nanya toh Kang???
    Justru aku kok tertarik tentang HIDUP KHUSYU’ versi sampeyan toh Kang??? hayoh Kang dijlentrehke sekalian ben nambah pengetahuanku.

  30. Saya sependapat dengan pak JOHAN SHARIF INGAT dengan AYAT Yang berbunyi tidak ku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahku

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Silahkan sesuaikan dengan CITA RASA masing-masing,
    Hmmm…tugas kita adalah Menyembah~Melayani Tuhan dalam wujud MELAYANI sesama makhluk. Inilah peran kita sebagai KHALIFAH di muka Bumi.

    Terima kasih saudaraku

  31. lihat dulu apa yg dia makan halal pa haram dulu ini penting sekali
    sering orang mengabaikan ini .terutama para penjabat korup ga mau tahu sama sekali
    dasar orang bodoh.malah 2 buat haji itu pun sia sia belaka.
    satu suap makan haram 40 hari sholatnya ga di terima ama allah.
    walaupun khusuk tiada arti
    dari pakaiannya harus besih secara sar’i yakni ga hasil nencuri
    tempat nya juga ga ghosop

  32. Ping-balik: SHALAT/DZIKIR KHUSU’ atau HIDUP KHUSU’… « Piwulang

  33. Assalamu’alaikum wr.. Wb… Kepareng mator kang? Memang di arani angel io ora angel di arani gampang io memang abot sanggane. Rien kolo taseh umur 17 taon kawulo dereng ima ima tor dereng kenal kale alkohol dereng kenal amet ngomonge mendoan. Sakniki darahe mawon sampun campur alkohol dos pundi ajeng nyaosi priso dumateng sederek sekawan gangsal pancer kang tlg nyuwon pengertiane carane membersihkan sedulu 4 mator sembah nuwon sanget wslm.

  34. Asalamu’alaiku wr…wb… Salam rahayu buat kang purwa? Apa sejatinya agama islam bisa di reka2 kaya dene kajian kejawen? Ini klo disamakan kaji jawa sm agama islam bagi yg tau msh d katakan allhamdulilah bagi yg tidak tau kaji jawa seperti yg tersbut diatas bisa buat orang jadi murtad atw nengleng! klo murtad saja msih mending tp klo nengleng ato senewen kan dadi repot anak istrinya jadi jgn la sohba2t meyakini paparan kaji jawa yg tersbut diatas tp kalau hanya untk sekedar tau ea g masalh asal jgn di percai dand yakini sepenuh. Karna nanti bisa menyesatkan kita sesuai dgn kepercaan di agama kita masi2ng aja la jgn neko neko mecariin jin iprit. Wslm

  35. Klo pun kang purwa itu bisa nglakuin semidinya bertemu dgn syang hiang widinya mungkin itu la kepercaan siPURWA jng kita ikuti titahnya klo kushuk yg hidup seperti itu! Tema2nya pada sholat jum’at dia berdiam diri di rmhnya! Tetangga ada kemalangan juga dia berdiam diri d rmhnya kawa2nya pada gotong royong bersihkan jalan dan got! Dia berdiam diri d rmhnya ini manusia bagusnya buatkan rmh di tenga alas jaman sudah canggih yg seprti kita lihat dan kita rasakan sprti skarang ini mana ada orang bisa mengikuti jejak wali! Wslm.

Tinggalkan komentar