SUARA – SUARA..itu…

SUARA itu berseru kepadaku…..
Hendaklah engkau berjalan menuju kepada-Nya, dan DIA lah yang menjadi penuntunmu, maka akupun berjalan…dan KULIHAT DIRIKU sendiri. Suara itu pun berseru “ Lalui semuanya itu..!!” Arahkan tujuanku kepada-NYA saja. Sungguhpun bila engkau bersama DIRIMU yang TERCELA, niscaya engkau akan BINASA, dan bila engkau berhenti dengan DIRIMU yang terpuji, niscaya engkau akan TERHIJAB.
Sungguh bila engkau telah terhijab dengan panggilan yang terpuji itu, maka engkau akan didatangi oleh panggilan-panggilan yang TERCELA, dan dengan paksa engkau akan DITAWAN, DIKERANGKENG, DIPASUNG…penyebabnya tak lain adalah karena engkau TERHIJAB….oleh EGO dan PAMRIH.

Akupun melanjutkan perjalanan….
Maka kulihat AKAL PIKIRANKU….Suara itu berseru, Lalui saja dan jangan perdulikan…!!
Tetapkanlah tujuanmu kepada-NYA..!! Bila AKAL yang datang akan disusul oleh HIKMAT KEBIJAKSANAAN, Dan bila ia pergi maka iapun akan melihat dirinya..Bila ia membawamu masuk kedalam hikmat kebijaksanaan, Iapun akan berkata kepadamu “ Ikutlah aku..” maka kekuasaan sudah berada ditangannya. Bila ia datang, engkaupun akan menyertainya kepada hikmat kebijaksanaan. Bila ia pergi engkaupun akan mengikutinya menuju kepada HIJAB….
Suara itu berseru lagi, Langkahi saja siapa-siapa yang datang dan siapa-siapa yang pergi….!!
Akupun meneruskan perjalanan….
Ujar Suara itu….engkau telah melewati bahaya itu…!!
Maka kulihat KERAJAAN DUNIAWI seluruhnya dengan sekali pandang. Berseru pula Suara itu kepadaku..Lalui dan langkahi saja apa-apa yang berada di dalamnya, maka kesemuanya itu adalah KESENANGAN NAFSUMU dan IMPIAN-IMPIANnya.
Kemudian kulihat KERAJAAN LANGIT seluruhnya dengan sekali pandang.
Serunya pula : “ Lalui dan langkahi segala apa-apa yang ada di dalamnya..! maka kesemuanya itu adalah KESENANGAN AKAL BUDIMU dan rumahnya “.
Akupun melauinya…..
Kemudian aku melihat HIKMAT KEBIJAKSANAAN menyambut kedatanganku dan membuka pintu-pintu, dan dibalik pintu itu terdapat pintu-pintu lagi yang di dalamnya terdapat KHAZANAH. Dan, di dalam Khazanah itu berisi pula HARTA kekayaan, lalu akupun didatangi oleh AKAL, JIWA, ILMU dan MAKRIFAT, semuanya serempak mendatangiku…Plaass..Plaass..Plaass…!!
Suara itupun berkenan berkata kepadaku : Lalui saja kesemuanya itu… jangan berobah tujuanmu kepada-NYA…!! Engkau sudah menjalani sesuatu…!!
Lemparkan HIKMAT KEBIJAKSANAAN kepada orang-orang dan buatlah perjanjian dengan mereka, supaya mereka membangun gedung-gedung dan rumah-rumah dengannya. Inilah apa yang mereka tuju ( kesudahan yang diinginkan. Mereka menginginkan agar engkau BERCERAI BERAI. Tetap sajalah engkau berjalan menuju kepada-NYA…!! Dan kesemuanya itu tak layak bagimu untuk engkau tempati.
Akupun terus berjalan lagi…..
Kulihat orang-orang LALU LALANG dan mereka yang berjalan. Kulihat pula para ULAMA, para ZAHID dan para MUTTAQIN.
Lalu berkatalah Suara itu padaku….” Orang-orang yang lalu lalang akan sejurus dengan arah tujuannya, dan setiap pejalan seiring dengan lorong jalannya, dan sekali-kali tiadalah orang yang lalu lalang itu mengajakmu kecuali kepada MAQAM dan IQOMAHNYA. Maka bila engkau DITARIK oleh orang ALIM atau ULAMA, engkau akan diundang kepada ILMU PENGETAHUANNYA…!! Itu semua adalah LINTASANMU bukan tujuanmu, juga bukan tempatmu bertinggal.


Lalui saja dan jangan berhenti…!!
Akupun meruskan perjalanan lagi…..
Kulihat segala sesuatu, kulihat WAJAH dibalik WAJAHNYA, dan apa yang ada di balik ARTI dan MAKNA, kesemuanya menawarkan diri kepadaku dan berlomba-lomba menarikku dengan pelbagai usaha agar aku berpaling dari pada-Nya.
Suara itupun kembali berseru…!!: Segala sesuatu itu menawarkan diri melalui penglihatanmu yang memandang dan mengaitkan akan ARTI dan MAKNA dengan selera pengembaraanmu. WASPADALAH…dengan pandanganmu, jangan menengok kepada sesuatu agar mereka jemu dan menutup lesannya supaya tidak lagi menawarkan apa-apa kepadamu. Simpanlah kemauan kerasmu dari segala ARTI dan MAKNA, dan berhimpunlah kepada-NYA….!
Akupun menahan pandanganku dan menanggalkan kemauan kerasku…
Dengan nada gembira suara itupun berseru… “ SELAMAT DATANG ..!!
Terhadap hati hamba-NYA yang sunyi dari segala sesuatu “
Lalu Suara itupun berseru…. Engkau telah melewati Alam Semesta, dan sekarang tiba dalam PERJUMPAAN dengan sang Pencipta Alam Semesta.
Disaat itu aku mendengar Serunya…: KUN ( jadilah ) diusul pula oleh serunya..: Janganlah engkau berhenti di dalam Pesona KUN…!. Lalui…Lewati…!!
Walaupun KUN itu sumber dari pokok-pokok alam semesta, Jangan engkau dibawa-bawa hingga turun kebawah lagi dari MAQAMMU.
Akupun lalui KUN …dengan menggelontorkan ke AKUAN dan segala KENYATAAN ku…
Terdengar serunya…” DIA lah yang DIA itu “ yang engkau tuju selama ini dengan KESENDIRIAN mu… tanpa segala ILMUmu, AMALmu, SIFATmu, bahkan MAKRIFATmu sekalipun,,,!! Karena semua yang NYATA itu TAK LAYAK bersanding di HADIRAT-NYA.
Kusahuti seru-Nya…Ya..MAULAYA..yang memfitrahkan daku untuk berdiri diantara kedua tanganMU, dan menatap dalam maqam HADIRAT-MU. Dan Nur-MU yang menjadi perisai untukku dari sambaran-sambaran perintah dan Larangan-MU.Tiba-tiba saja aku dikagetkan oleh lantunan suara MERDU suara-suara itu…
“ Yaa..Ayyatuhan Nafsul Mutma’innah, Irji’I ilaa Robbiqi raa diyatan Mardiyah, Fatkhulii fi Ibadih, Fakhulii Jannati “.

Mak…Jleggg…kakiku menapak dan tangankupun MENCENGKERAM bumi… Mataku terbelalak….nanar menatap sekeliling…..Rupanya…aku masih duduk bersila….Duh..Gusti….ternyata aku hanyalah seorang HAMBA….

By Kariyan Santri Gundhul Dikirimkan di RENUNGAN

27 comments on “SUARA – SUARA..itu…

  1. Salam…Kang Santri…Mletik tanpo sothang, mabur tanpo suwiwi, sakti tanpo aji-aji, surodiro lebur dening pangastuti…mbalik-mbalik….salam, meluncur lagi ah….

    ++++++++

    Salaman salamun Kaulaamir robbir rokhim….

    Halah…Kang Ngajidin ki turunane JANGRIK…..pecutat-pecutut…
    Hoiiihhh…ati-ati Kang Jalane licin….ntar kepreset sampeyan.

  2. ::aboh, bena bede cak…, sing ngawes perak ngawesaki..tak kira mampu alako…hanya diantara dua Tangan…tak endi tangan, tak endi awak..perak sira melolo…
    *celingak-celinguk ngawesi Kang santri”

    +++++++++++++++++++

    Heks..heks…emang tangan Tuhan seberapa Guuuueeeedheknya yah….
    Halah…halah….masak harus aku tulis berdiri di kedua KETIAK-Nya Tuhan Kang…..
    Simbol kok Kang….simbol-simbol saja….

    Mendhik-mendhik….sembunyi di bawah pohon Pisang….
    biar Kang Zal gak tahu….yeeekkk..

  3. assalamualaikum..
    sungguh perjalanan yg indah..
    saya pgn.. tp blum dpt tiketnya..
    bli di agen mana mas?

    +++++++++++

    Wa’alaikum salam Mas Syahbal…

    Ada kok mas yang jual tiketnya….gak usah jauh-jauh beli tiketnya,
    karena TIKET itu sudah ada sama sampeyan sendiri. Coba saja sampeyan buka Kantong celana…he..he..
    Tiket yang dari orang lain tuh hanya untuk referensi dan bagian dari pada sarana saja kok.

  4. kata2 yang indah nun sejuk untuk dipahami

    ++++++++

    Mas Mahendra suka yang sejuk-sejuk yah…
    nanti klu mampir lagi tak suguhin Jus Melon yah Mas…he..he..

  5. Ah… kenyataannya, ngga ada “suara-suara itu…” :mrgreen:
    apa itu suara dari CD…??? albumnya siapa itu…??? 😆
    salam

    +++++++++++++

    Ah…Abah ini…masak yah tak kasih Judul ” Zsssssst…zssssst…”. Jangankan kok SUARA Bah…TULISAN ini saja mestinya yah GAK ADA kok…heks..heks…
    Kita ini kan masih perlu SIMBOL-SIMBOL toh…untuk PANCINGAN sebagai PEMICUNYA…..
    Repot nanti klu gak ada BUKU TULIS yang bisa diajarkan sama Anak Didik Bah…

    Gini nih…klu dah ketemu sama orang yang sudah sampai pada makom ” TANGGAPING SASMITO….”.

    Nggelesod ah…ndngerin lagunya Ebit G.Ade……

    Kita mesti telanjang, dan benar-benar bersih…
    Suci lahir dan di dalam batin,…

  6. @…..Mbak Marsini
    Mbuh Mbak…ITU SEBUAH PERJALANAN atau APA….ISTILAH yg tepat. Saya kok pingin nulis saja….he..he..

    @…Daengfattah
    Lah menurut pendapat Mas/Bpk…apa loh…?? he..he…
    Salam….

  7. Salam…jalan emamng licin, mugo-mugo gak kepleset, tak gondelan taline Gusti Alloh, karo nyanyi sluku-sluku bathok bathoke ela-elo (saluku-saluku bathinuka…) jalan-jalan jadi enak, pecetat-pecutut, nyambangi bakul jamu, Kang Santri…salam

  8. @….Kang Ngajidin…
    Biar gak licin Kang, Kaki dan tangan musti MENCENGKERAM JAGAD ALIT…heks..heks..
    Melu ngidung ah….siro me menyang Solo, leh olehe Payung Mutho…Tak jenthit lolo…lo bah, yen obah medeni Bocah….

    @….Norie..
    yen pingin mudeng, sampeyan…RASAKAN saja….hik..emang Mie Goreng kali dirasain…??.

    @….Kang Joyo…
    Ben jauh tapi kan sudah berjalan Kang….ketimbang mandheg ditempat. Jauh ato deket opo yoh penting kanggone Gusti…??

    @….Mas Arief…
    Sufi yang pake SURBAN tinggi menjulang tuh yah….kayak syeh Jalaluddin Rummi….kik…kik….
    Lah ini tulisane wong NGELANTUR dan MBLARAH kok mas…

    @….Mas Arif Budiman ( Cah Doudho )..
    Nyodhorin Handhuk….supaya gak jadi misek-misek….

  9. mencari tapak burung bangau yang terbang di langit…tangkap saja bangaunya…he he…moga-moga mau ditangkap…mabur lagi ahhh…eh lah kok malah landing di depan komputer he he he

  10. Waktu di depan komputer, baca komentar…laah…komentarku mblarah…saporana, saporana…sepuntene nggih Kang Santri…mundhuk-mundhuk mundur…he he he

  11. @…Kang Ngajidin..
    di langit SAWANG…SUWUNG, Bangaupun gak ada. Yang ada hanya Yang memiliki Bangau….Tak JIRET RAPET dadi siji….Sajroning ROSO PANGROSO….nggo lakon urip nuli NGRACUT BUSONO.

    @…akokow…
    Bisa dibikin Pilem kayak Ayat-ayat CINTA gak yah…keks..keks…

  12. “Ternyata kita hanyalah seorang hamba.”
    Mak cesss saya membacanya
    Terlanjur mengira mas santri gundul berpaham manunggalnya lahir-batin dengan tuhan……
    Alhamdulillah
    assalamualaikum wr wb 313 kali
    Ketemu jawabannya “Golekana galihing kangkung”
    Matur nuwun beras kencur nya
    srupuut….

  13. Kang Santri…byar padang trang trawoco, bangaune ora ono..eng ing eng he he…mlaku-mlaku karo nembang ilir-ilir, menek blimbing, dodote bedah ing pinggir…arep sowan mengko sore, ngracut busono salin ageman taqwo…insya Allah, insya Allah…salamun qoulanmrirrobbirrohim

  14. Bisakah saudara mempertimbangkan bila seandainya saudara terlahir buddha, hindu atau kristen, lalu mengalami peristiwa seperti ini pula? Apa yang akan anda simpulkan?

    +++++++++++++++++++

    Gak ada bedanya kang Daeng,
    Hindu, Budha, Kristen, Islam…hanyalah ATRIBUT, SIMBOL-SIMBOL…tak jauh beda dengan BAJU yang kita gunakan agar lebih mudah dikenal saja dalam kontek LAHIR.
    Fungsi Baju tadi kan sama saja walaupun warnanya dan kembangannya berbeda. Dan, tubuh ( jasad badan kasar ) yang memakai kan sama terdiri dari Tulang, Daging dan kulit.

  15. Terima kasih atas kalian semua
    kasur empuk yang setia mengantarku ke alam mimpi
    teman2 yang memberi arti dalam perjalananku
    istriku yang sangat mencinta
    juga anak2ku tercinta
    kalian sungguh berarti bagiku
    namun kalian bukanlah tujuanku
    aku punya tujuan yang terlepas daripadamu

    ……………………….

    Yah…yah….
    TUJUAN HIDUP tidaklah keluar dari EKSISTENSI manusia itu sendiri Kang, yakni ” SLAMET, RAHAYU lan WIDODO “

  16. Hmm hidup yang terlepas dari yang lain
    atau sebentuk ego dariku?
    melepaskan diriku
    atau merengkuh segalanya dalam diri?
    memayu hayuning bawana…..
    tertegun aku di persimpangan

    …………………………..

    Lah..lah…Apa gerangan yg membuatmu TERTEGUN Kang Tommy…??
    Jangan2 dah ketemu CINTA KASIH

  17. Anda mempertahankan altruisme untuk kelangsungan reputasi anda. 🙂

    ……………………………

    Walah…walah….
    Mohon maaf saya gak ngerti apa itu ALTRUISME…
    Bantu jelasin dong..??? he..he…maklum KATRO seh saya
    Makasih jika mo jelasin

  18. Weleh… telat aku…
    Ada blog bagus, baru tahu sekarang….
    Gak pa apa deh biar telat, tapi tetep ikutan.

    Hek… cerita bagus … tapi jauh dari bagus dibanding aslinya…
    Kata-kata bukan peristiwanya sendiri, peristiwanya gak bisa digambarkan dengan kata2… perjalanan jiwa menuju ‘kebebasan’

    Kalo skeptis nerimanya.. jadi lelucon…
    Kalo kelewat serius…. jadi mimpi…dogma…kaya kebanyakan orang memahami tentang tuhan, surga ato neraka.
    … ujungnya fanatisme gak karu2an.

    Intinya, yang fana (‘aku’ dan semua dunia nyata ini) dapat memandang yang ‘Maha Mutlak’. Bagaimana mungkin ngintip dari lubang kunci dapat memahami jagad raya???

    Siapakah ‘aku’ (baca ego)?

    Temen2, sambil membaca komentar dibawah ini, coba melihat kedalam diri anda …. hanya melihat dan tanpa berkomentar dalam nilai2 baik/buruk ato benar /salah.
    ‘aku’ adalah pikiran yang hidup dari masa lampau.. mengumpulkan bangkai2 peristiwa, memisahkannya dalam kata ‘menyenagkan’ dan ‘tidak menyenangkan, menakutkan/tidak menakutkan… menciptakan rasa khawatir… rasa takut…. kegelisahan…. kesedihan. Memori ini memahat pikiran akan rasa takut dan semua yang tidak enak itu untuk tidak terjadi dimasa datang. Jadilah sang ego (pikiran) hidup dan dihidupkan, yang semakin aktif sejalan dengan tumbuhnya rasa takut tadi dalam bundel energi negatif yang semakin besar. Jadilah ego menciptakan kebusukan2…. keserakahan… kekejaman…. baik dalam kadar yg ringan ato berat, untuk melindungi dirinya…. ujungnya adalah kesedihan2 dan keterbatasan2. Bukankan demikian yang kita alami?
    Jadilah sang diri sangat dimensional… terikat dalam ruang dan waktu…. terjebak dalam lubang kunci…. Maka bagaimana mungkin pikiran menemukan Sang Mutlak…. pikiran yang hanyalah rekaman peristiwa2 yang dihidupkan kembali. Sang Mutlak adalah ‘Yang Maha ‘Nyata’….yang dapat dilihat oleh jiwa yang hidup… jiwa bebas yang tidak dikendalikan pikiran… jiwa yang berkuasa atas pikiran.
    Jiwa yang hidup adalah jiwa yang sangat peka, jiwa yang melihat sesuatu apa adanya, jiwa yang melihat kenyataan/riil, jiwa yang tidak dipasung masa lampau oleh pikiran ato jiwa yang tidak terbuai mimpi masa depan. Jiwa yang melihat tanpa pencitraan pikiran, seperti gunung berwarna biru, daun berwarna hijau, harimau jahat, kelinci baik demikian pula terhada manusia.. si Islam, si negro, si sipit dan sebagainya. Jiwa yang tidak terikat lagi dengan citra, berbuat baik untuk pahala, kesucian, kedekatan dengan tuhan atopun segala bentuk citra kebaikan yang dikenal. Jiwa itu telah bebas pula dari ambisi2 putih seperti itu.
    Jiwa itu telah berada dititik nol…..kehampaan mutlak….
    Bukankah “kemutlakkan hanya bersatu dalam kehampaan yang mutlak…..???

    Weleh2… panjang buanget komentarnya….tapi barangkali bermanfaat…

    Salam,
    Wiwa

Tinggalkan komentar