Teka teki “Tapak Kuntul Mabur”

Penasaran dengan teka-teki yang diberikan oleh burung Kuntul pada postingan saya terdahulu tentang Mengenal Diri…Mengenal Tuhan “ carilah jejak kakiku, ketika aku terbang “ membuat saya termotifasi untuk melakukan perjalanan melanglang buana menyelami samudera BATINKU yang paling dalam. Sedalam laut Bandakah…?? he..he..Dalam khasanah Jawa, terminologi AJARAN tentang HIDUP begitu banyak disampaikan oleh orang-orang bijak dalam bentuk tembang, serat-serat dan rata-rata membutuhkan penafsiran yang bukan bersandar pada AKAL dan PIKIRAN, melainkan dituntut adanya peran BATIN untuk menelanjangi dan memaknainya, ahhhg…masak sih…??. Bayangkan saja mana ada JEJAK kaki burung Kuntul ( Bangau ) ketika terbang…?? bisakah kita menemukan bekas jejaknya…?? Mari kita sama-sama saling merenungi sebuah pesan yang sangat syarat dengan HIKMAH dan MAKANA seperti yang disampaikan oleh Kali Jaga dalam bentuk metrum Dhandhang gulo seperti di bawah ini.

“ Ana pandhita akarya wangsit, kaya kombang anggayuh tawang, susuh angin ngendinggone, lawan galihing kangkung, watesane langit jaladri, tapake
kuntul mabur lan gigiring panglu, kusumo anjrah ing tawang, isine wuluh wungwang “.

Ujar-ujar orang bijak ( pandhito ) diatas menyiratkan, bahwa sesuatu yang dicari itu adalah : susuh angin (sarang angin) dimana tempatnya, galih kangkung (galih kangkung), tapak kuntul nglayang (bekas burung terbang), gigir panglu (pinggir dari globe), wates langit (batas cakrawala), yang merupakan sesuatu yang “tidak tergambarkan” atau “tidak dapat disepertikan atau tak terdefinisikan” yang dalam bahasa Jawa ” Tan keno kinoyo ngopo” yang pengertiannya sama dengan “Acintya” dalam ajaran Hindu.

Dengan pengertian “acintya” atau “sesuatu yang tak tergambarkan” itu mereka ingin menyatakan bahwa hakekat Tuhan adalah sebuah “kekosongan”, atau “suwung”, Kekosongan adalah sesuatu yang ada tetapi tak tergambarkan. Semua yang dicari dalam kidung dhandhanggula di atas adalah “kekosongan” Susuh angin itu “kosong”,
ati banyu pun “kosong”, demikian pula “tapak kuntul nglayang” dan “batas cakrawala”.

Jadi, bagaimana jika kita sama-sama memaknainya bahwa hakekat Tuhan adalah “kekosongan abadi yang padat energi”, seperti areal hampa udara yang menyelimuti jagad raya, yang meliputi segalanya secara immanen sekaligus transenden, tak terbayangkan namun mempunyai energi luar biasa, hingga membuat semua benda di angkasa berjalan sesuai kodratnya dan Irodat-Nya tidak saling bertabrakan. Sang “kosong” atau “suwung” itu meliputi segalanya, “suwung iku anglimputi sakalir kang ana”. Ia seperti udara yang tanpa batas dan keberadaannya menyelimuti semua yang ada, baik di luar maupun di dalamnya.

Karena pada diri kita ada Atman ( sang Pribadi, Sukma Jati, Ingsun Sejati ), yang tak lain adalah cahaya atau pancaran energi Tuhan, maka hakekat Atman adalah juga “kekosongan yang padat energi itu”. Dengan demikian apabila dalam diri kita hanya ada Atman, tanpa ada muatan yang lain, misalnya nafsu ( ego ) dan keinginan, maka “energi Atman” itu akan berhubungan atau menyatu dengan sang “maha sumber energi”. Untuk itu yang diperlukan dalam usaha pencarian adalah mempelajari proses “penyatuan” antara Atman dengan Brahman itu. Logikanya, apabila hakekat Tuhan adalah “kekosongan” maka untuk menyatukan diri, maka diri kita pun harus “kosong”, Sebab hanya “yang kosonglah yang dapat menyatu dengan sang maha kosong”. Mungkin dalam gambaran orang ndeso yang memiliki pandangan “ CUPIT “ seperti saya ini, yang paling sederhana adalah jika dua kutub magnit didekatkan antara kutub positif dan negatif dipertemukan, maka akan terjadi daya “ TOLAK MENOLAK “. Tapi sebaliknya jika kutub positif dan positif dipertemukan, jelas akan terjadi daya “ TARIK MENARIK “. Hmmm…hmmm. kira-kira nyambung gak yah analog di atas..?? yah..anggap saja ini ilmu gothak, gathik, gathuk…lah mathuk apa nggak. He..he..

Sejenak dalam ketermenunganku terlintas sebuah ayat dalam Kitab yang berbunyi : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat ( sembahyang ), sedang kamu dalam keadaan mabuk,…. (QS. An-Nisa 43). Loh..loh Ndhul opo hubungane..??.

Begono yah rasa-rasanya ayat ini mengisyaratkan kepada saya pribadi bahwa, jangan MENYEMBAH ( Manunggal ) dengan Tuhan jika dalam keadaan MABUK. Apa yang bisa kita pahami tentang kata MABUK tersebut. Dalam pikiran dangkal seperti saya ini, MABUK bukan hanya karena seseorang kebanyakan ( klempoken ) minum ( nenggak ) MIRAS yang memabukkan, tetapi PENETRASINYA adalah kondisi seseorang dalam keadaan “ KEMRUNGSUNG ATINE “ hik…apa yah kira-kira ilustrasi yang pas dan tepat jika dibahasa Indonesiakan…??. Ahhhg…anggap saja Pikirane Ngelantur, KALUT ( stress ) gitulah. Nah, seseorang yang dalam kondisi MABUK ( kemrungsung, Kalut, Stress ) menandakan adanya MUATAN peran dominasi Nafsu ( ego ) sang Pribadi. Sebagai efek dominonya, tentu saja kita sudah tidak bisa lagi mengingat siapa diri kita. Lalu bisakah kita dalam kondisi, keadaan seperti ini MANUNGGAL dengan Sang Maha Tunggal…??. Maka jelas sudah jika dalam sebuah ayat yang lain dikatakan “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat ( sembahyang ) , yaitu orang-orang yang lalai dari salatnya ( sembahyangnya ),…( QS. Al- Maa’uun 4-5 ).

Lalu bagaimana caranya supaya kita tidak LALAI dalam shalat ( menyembah ) dan manunggal dengan sang Maha Tunggal…??

Caranya dengan berusaha “mengosongkan diri” atau “membersihkan diri” dengan “menghilangan muatan-muatan yang membebani Atman” yang berupa berbagai nafsu dan keinginan. Ahhg…Gundhul kok mbulet-mbulet seh, kongkretnya gimana…?? Begini deh…, Coba sekarang mari kita mulai dan kita buktikan saja bersama-sama. Tenanglah bersama diri sendiri. Nikmati saja, santai saja. Endapkan segala pikiran masa lalu atau masa depan. Entah itu masa lalu pun yang dimulai dari sekian detik sebelumnya atau yang sudah usang puluhan bahkan ratusan hari yang lalu. Begitu juga janganlah memaksakan untuk berfikir ke depan entah itu lima menit kemudian, apalagi sekian tahun ke depan. Lah..lah.. kok nggak ada apa – apa yah…?? KOSONG Ndhul…!! Santai saja poro sanak Kadangku, justru memang disitulah sesungguhnya letak rahasianya. ” Ketiadaan apa – apa…!! alias KOSONG…!! karena KEKOSONGAN ( kehampaan ) adalah merupakan sumber CIKAL BAKAL ( tunas ) dari terjadinya apa – apa ( tumbuh )”. Memang hal ini seperti biji tanaman. Dimakan langsung jelas rasa pahitnya dan tidak menyenangkan. Dipandang juga tidak kelihatan rupa dan warnanya. Satu – satunya jalan bagi kita adalah menanam dan merawat serta memupuknya hingga tumbuh besar dan menghasilkan buah yang bisa dirasakan oleh orang banyak. Demi Waktu ! Agar kelak mengetahui buah sesungguhnya. Buah yang tak tertandingi sifat yang Maha MEMBERI dan MEMBERI…!!. Yaitu nikmat dan pengajaran “ RASA MAKNAWI “ dalam sang Pribadi ( sukma jati, jiwa ) kita…!.

Dengan kata lain berusaha membangkitkan energi sang Pribadi agar tersambung dengan energi yang Maha Terpuji. Dengan uraian di atas maka cara yang biasanya ditempuh orang-orang SPIRITUAL adalah melaksanakan “yoga, samadi, Manekung, dzikir, meditasi”, yang intinya adalah menghentikan segala aktifitas pikiran beserta semua nafsu dan keinginan yang membebaninya sebagaimana telah dicontohkan oleh manusia-manusia PENCERAH seperti Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad dll. Sebab pikiran yang selalu bekerja tak akan pernah menjadikan diri “kosong”. Karena itu salah satu caranya adalah dengan “Amati Karya”, menghentikan segala aktifitas kerja akal pikiran. Apabila “kekosongan” merupakan hakekat Tuhan, apakah Padmasana, yang di bagian atasnya berbentuk “kursi kosong”, dan dianggap sebagai simbol singgasana “Sang Maha Kosong” itu adalah perwujudan dalam bentuk lain dari apa yang dicari orang Jawa lewat kidung-kidung, tembang, dhandhanggulo, macopat dan serat-serat itu?.

Ahhg…sang Kuntul telah memberikan pengajaran dan membukakan gelap dan kelamnya TABIR sang Pribadi yang selama ini bergolak.

Sebuah pesan singkat sang Kuntul itu kepadaku : Heih Ndhul… “ sing kuat olehmu gondhelan Teken Muhammad. Supoyo URIPMU ayem lan tentrem. Sebab nengdi wae olehmu kowe ngemboro, sak piro dhuwure olehmu ngangsu kaweruh tulis lan sudhul langit olehmu MANTHENG ngasah batin, ujung-ujunge kowe mung bakal tinemu marang SEJATINE awakmu dhewe. Mulo mung loro cacahe pilihan, kowe bakal milih arep dadi CAHYO kang PINUJI opo dadi CAHYO kang MILANGKORI…!! Dhuh…opo meneh iki…??.

61 comments on “Teka teki “Tapak Kuntul Mabur”

  1. Kalo diamati
    Kosong itu ada dimana mana
    Kosong itu meliputi segalanya.

    PS:

    Mbok yo , harus login dulu baru bisa komen di non aktifkan kang. Kasian kawan-kawan yang nggak punya wordpress.

  2. @…Kang Dana,
    Heks..heks..maklum Kang aku emg KUPER. Tolong aku diajarin kepiye carane Kang.

    @…kakangku Jenang,
    Sumpah…sepertinya HATIKU berbunga banget, setelah sekian lama sampeyan menghilang tanpa KABAR dan PESAN, kini muncul kembali eksis ngeblog. Aku merasa KEHILANGAN-mu Kang…

    Sing ONO, sing Ketok, sing RUPO kabeh mau pancene dudu….
    Sebab kabeh mau adalah KEKOSONGAN yang diada-adakan oleh AKAL dan PIKIRAN dalam bentuk SIMBOL, Label dan Atribut.

  3. ::jarene, sifat angin mengisi ruang kosong…lha…

    +++++++++++++++++++++++

    Lah teruse yak opo Kang Zal…
    Mbok diwedar neng kene sekaliyan ben aku tambah KAWERUH Kang.
    Sumonggo…ndherekaken Kang

  4. Assalamualaikum….
    Ketemu maneh sam Karyan…
    Rasane kangen wis suwe ayas gak sambang nyruput beras kencur racikane arek Malang iki rek, ternyata jamune tambah jos…sampek bablas angine….
    Sam, sam, iki ono maneh jamu racikane kera ngalam, dijamin khasiate podho, cuman bedho merk…. http://padhangjingglang.blogspot.com

    Wassalam,
    I-ONE

  5. he he he, nek serat darmogandhul opo jadi gini:
    goleko tutupe manuk nggandhul, wis mesthi kuwi akeh, yang jin juga banyak..

    +++++++++++++++++++++++

    Opo meneh sing mereke GT Man….OMBYOK-an, haks..haks..
    Mas Fajar biso wae…

  6. itu versinya anda. betul juga kosong itu isi dan isi itu kosong.
    dari tidak ada dan mustahil menjadi ada dan nyata kembali tidak ada. (lakon bima ngaji ketemu dewa ruci) akan terjawab bila telah mati. inipun sama halnya dengan dunia logika, semuanya mencandu.baik logika maupun non logika akan selalu berseberangan. yang paling eka pratiwi sukai adalah diantaranya. (ars)

    +++++++++++++++++++++++

    Kok harus menunggu MATI…?? Mati sing kepiye toh mangsudne mbak…??
    Opo Matining ROGO sirnaning Jasad…?? Sumonggo dionceki di sini…

  7. Sejatine ora ana apa-apa
    awit dhuk maksih awang uwung durung ana sawiji apa
    punapa menika mratelakaken bilih sayektosipun Gusti menika amung wonten sajeroning angen-angen manungsa?
    Kados Eyang Kali ingkang sampun tapa tigang taun sapinggire lepen mangesthi sejatining Gusti, angsal-angsalipun inggih : tipaking kuntul mabur, oyoting bayu braja, gigiring punglu, galihing kangkung?
    Angen-angen ingkang sagedipun maujud inggih saking makaryane cipta, rasa lan karsa, apngalipun manungsa. Ingkang kajarwakaken GUSTI : bagusing ati; ALLAH : myang sapadha-padha.
    Dados ‘suwung’ menika suwunging Betal Makmur, Betal Mukharam saha Betal Mukhadas, kratonipun angen2, nafsu lan pepenginan manungsa saking sadaya piawon.
    Manungsa ‘menus2 kakehan dosa’ manjilma ‘Bagusing Ati myang Sapadha-padha’ inggih ‘Rahmatan lil Alamin’
    Mangga Kangmas dipun lanjut sinambi nyruput wedang serbat

    ++++++++++++++++++++++

    Hoooaaalah…
    Kang Tomy, Iki wis mbahas babakan ” WIRID HIDAYAT JATI “.

    Lah nggih leres menawi GUSTI meniko kawontenanipun dumunung sajroning ” ANGEN-ANGEN ” kito piyambak-piyambak. Dalam fersi Timur Tengah dikatakan ” Sesungguhnya AKU ada di dalam SANGKA-SANGKA hamba-KU ” he..he…Sejatosipun Tiyang Jawi sampung NGERTOS rumiyin ketimbang tiyang-tiyang Arab. Lajeng menopo bentenipun…??. Ingkang ndamel benten meniko kan mung masalah KULTUR lan Budaya ke mawon toh..??.
    Miturut Guru Pamejang Ki Suryo Sanjoyo, Sejatine Bumi kang manjing sajroning badan Jasmani dipun wastani :
    Bumi Baital Mukadas meniko lungguh dumunung wonten RAI
    Bumi Baital Ma’mur meniko lungguh dumunung wonten OTOT
    Bumi Baital Mukharam meniko lungguh dumunung wonten JANTUNG.
    Sedoyo meniko kedah dipun SUWUNGAKEN, kados ingkang sampun dipun contohaken kaliyan eyang Kalijogo.

    Walah…walah…Kang Tommy wus WINARAH tenan iki.

  8. aku suka tulisan2 anda..salam kenal..semoga saling silaturahmi 🙂

    +++++++++++++++++++++++

    Yah…yah…
    Blogger Gresik emang pada JEMPOLAN, Arif Dhoudho, Nenyok, Peyek, Mbenjeng dll

  9. postingan kang santri selalu bikin saya merenung, melakukan refleksi, dan kontemplasi, betapa “obah musking” zaman selalu saja menawarkan banyak perubahan dan gaya hidup. petuah2 kanjeng sunan kali jaga senantiasa mengingatkan kita akan “sangkan paraning dumadi”, betapa tidak mudahnya mencari jejak kuintul. tapi, begitulah, ada orang bijak bilang bahwa hidup manusia pada hakikatnya adalah melakukan proses pencarian. ini sebuah teka-teki yang tak gampang dijawab, mas santri, sebelum kita menemukan jatidiri kita yang sesungguhnya.

    +++++++++++++++++++++++

    Nggih Pak Sawali, Pencarian yang tiada berakhir. Makanya kita selalu memohon untuk ditunjukkan JALAN yang LURUS dalam pencarian itu. Dengan harapan PARANING DUMADI gak nabrak-nabrak perjalanannya hingga bisa PULANG kembali dengan selamat. Ibarat sungai-sungai yang mengalir dan bergerak menyelaraskan Kodrad dan Irodatnya menuju SAMUDRA.

  10. 0 : 0 = 1, 0 di bagi 0 = 1000, jadi 0 : 0 = sak karemnu

    +++++++++++++++++++++++

    Wadooohhh….
    Nek wis nggawe rumus Mate Matika iki sing gak mudheng babar pisan. Waktu sekolah dulu Matematika selalu dapet 5 je…??. Tapi jangan lupa, angka digital yang sampeyan tulis 0 dan 1 sesungguhnya melambangkan proses kehidupan manusia. Berasal dari KETELANJANGAN ( 0 ) lahir di dunia memakai SANDHANGAN ( 1 ) dan selanjutnya kembali kepada KETELANJANGAN ( 0 )….heks..heks…SAK Karepku toh…??

  11. Salam satu jiwa Sam Karyan….
    Rasane wis suwe gak nyruput jamu racikane kera Ngalam iki…ternyata tambah jos khasiate…he..he..hee..
    Sam, just ini info, iki ono jamu racikan kera Ngalam liyane : http://padhangjingglang.blogspot.com
    Khasiate podho tapi cuman bedho merk….
    Kapan kapan tak sambangi maneh..saiki aku tak semburat dhisik…

    I-One

    +++++++++++++++++++++++

    Halah…halah…
    Aku kangen banget karo TULISAN sampeyan neng Milis cak, OYI Sam Irvan aku wis ngobrol karo Cak Dody lewat YM. Emg aku salut sama cak Dody tulisane APIK tenan ( Jero Kaweruhe ).
    Wuuuueeeh…ojo sering-sering semburat mundhak MUNCRAT mengko ha..ha…

    Salam kangen

  12. 1 = 1000 = 1
    Sebab selisih 1 dengan 1000 adalah 0, jadi 1 tidak berbeda dengan 1000. atau 1 = 1000 sama saja dengan 0 = 000. kwa kwa kwa.

    +++++++++++++++++++++++

    Lah..lah…cocok tenan nek wis sing kerjanane PENELITI ( Analis ) mbahas masalah ongko-ongko yah ngene iki dadine. Diem merenungi komentar Kang Bandoro.

  13. Hidup ini seperti tawaf … tersambung satu dengan liannya. gak nyambung yah comment saya?

    +++++++++++++++++++++++

    Yah…yah….TAWAF merupakan SIMBOL GERAK HIDUP Alam semesta beserta isinya mbak, Semua bertasbih, Tahmid kepada sang Pencipta menurut Hukum yang telah ditentukan berdasarkan KODRAT dan IRODAT Tuhan Sang Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya. Jadi NYAMBUNG banget dengan istilah KOSONG ( 0 )…yang merupakan perlambang WUJUD PELEPASAN KETERIKATAN terhadap Atribut ( materi, Nafsu/ego ) yang melekat dalam sang Pribadi Manusia.

    Terima kasih nambah istilah baru lagi buat saya….
    Salam

  14. 101010101010….angka 1010 itu bahasa sederhana yang digunakan untuk bahasa mesin (komputer)..setiap mesin di dunia bisa membaca angka-angka tersebut sebagai kode kerja…menampilkan warna A umpamanya memakai bahasa 101001 tertentu..koyok pilem MATRIX itu loh..
    Umpama kita mesin…SANG MAHA PROGRAMER telah memberikan kode-kode tertentu yang harus kita kerjakan. Karena itu nilai-nilai ketuhanan selalu saja UNIVERSAL..Karena Dia itu khasanah tersembunyi, maka yang mengenalnya pun mesin-mesin tertentu (mesin yang tidak terlalu banyak NOIS-nya)…ya TAPAK KUNTUL NGLAYANG ITU YANG DIMAKSUD BAHASA ASLI DARI YANG MAHA BICARA…mungkin begutu ya, Kang Santri

    ++++++++++++++++++++++++

    Heks..heks…
    NOIS ( Sepleteran ) koyo radio sing gak pas Frekwensine…mongko dadine NYEMBERET…nek digathukno neng ATI jenenge Kemrungsung Atine. Yo mesthi wae gak konek karo Siarane lan gak biso dirungokno beritane ( QALAM ) soko sang PENYIAR.. yah Kang. Semono ugo yen awak dhewe kakeyan Spleteran opo yo biso nyambung karo Sang Maha BICARA…

    Maturnuwun dah kasih alamat Blognya Kang.

    Ngeloyor sambang omahe Kang Ngajidin….nggadhol Cikar….hus…hus..her..her…

  15. ………….kosong”, Sebab hanya “yang kosonglah yang dapat menyatu dengan sang maha kosong”………
    komentar:
    klo semua kosong/tiada maka yang nyata/real adalah tuhan Kongruen dengan 0 x 7 = 0 (semuanya tidak ada/real yang ada/real kosong)
    klo semua real/nyata maka tuhan adalah bathin kongruen dengan 7 + 0 = 7
    (dimanapun berada kosong selalu menyertainya)

    kok aku malah bingung sendiri? yo luweh lah, 0 pancen menangan, buktine 0 dibagi 0 = 0 : 0 = SIAPA AJE

    +++++++++++++++++++++++

    Nah…nah kan…??. KOSONG ( 0 ) kuwi pancen MENANGAN.
    Koyone KOSONG bisa menjadi bahan tulisan menarik dan mengasyikkan banget jika diulas lebih dalem.

    Duduk merenung….mencari WANGSIT tentang RAHASIA angka KOSONG dalam versi yang lain.
    Ahhggg…iki mesti kudu POSO PATI GENI 40 dino meneh…heks…heks..

    Nuwun mbak Endang, konsep angka KOSONGNYA menarik banget.

  16. tawaf membentuk lingkaran

    ++++++++++++++++++++++++

    Bunder seser koyo Kue DONAT, tengahe BOLONG yah mbak Endang. He..he…
    Terus awake dhewe ono sebelah ngendi mbak…??

  17. Lingkaran yang mana, nti lingkaran setan huk huk huk

    +++++++++++++++++++++++

    Lingkaran yang ada di dalam KESADARAN Diri masing2. Jadi terserah mau posisikan di sebelah mana. Mo di Atas…?? atau mo di Bawah….?? ataukah mo berada di Tengah…?? monggo digrayahi dewe-dewe. he..he

  18. “Mengosongkan” diri kuwi, sejatine ben weruh dewe jerone lautan bathin ben semakin yakin pada Sang Maha Ada, umpamane kerang sing ning njero lautan kuwi jebule ono mutiarane, nek cuma ning pinggiran lautan, kerange yo mung kethok kulite thok.
    Wis kangen karo beras kencure Kang Gundhul iki…

    +++++++++++++++++++++++

    Takon di jawab dewe….yo wes suwun,
    Ndheprok…nyuguhi Jamu beras Kencur, yang manis nopo sing Tawar Kang

  19. Kulonuwun Mas Santri.
    Alhamdullilah saiki wis iso mbludhus mrene awakku, matur nuwun Mas sudah open house, begitu juga mas Dana atas usulan penonaktifan password. Sa’durunge awakku mung bisa nginjen saka njaba dikala Mas Santri lagi medar ono neng Camp Tursina, suguhane baronang bakar soko Lok Tuan, walah2 ngiler aku.

    Ehm.. Mbok yo diperjelas mengenai peta DIRI iku sing kepiye tho, perlambang ireng, abang, kuning, putih kuwi fisiknya opo?
    -suwun-

    +++++++++++++++++++++++

    Sik…sik…kok weruh Camp Tursina sama Lhok Tuan barang sampeyan Mas. Lah sampeyan ki sopo toh?
    Wah…konangan aku rek..rek….

    Halah…halah…kuwi kan simbol perilakune Bethoro Krisno, Shiwa, Whisnu lan Indra. Ngono tah maksudne Sampeyan Mas…

    Nggelesod…mentheleng…PENASARAN, sopo yah wong iki kok weruh Tursina karo Lhok Tuan barang…??

  20. Wee..lah..Terima kasih telah berkunjung ke gubuk saya yang begitu itu..Kendaraane kok antik tenan? Nggandol cikar, rengeng-rengeng…camilane donat bolong tengahe…nek dicakot bolonge tambah gede..dicakot maneh bolonge tambah gede…sampai semua jadi bolongan he he he…kalau sudah jadi bolongan, pandangan dibalik…bagaimana kalo yang bolong itu justru isinya?

    +++++++++++++++++++++++

    Wah…GUBUGMU adem tenan Cak,
    Lah…iki sing tak enteni Kaweruh soko sampeyan cak Ngajidin

  21. Kang Santri, aku udah nyoba di wordpress..alamatnya ngajidin.wordpress.com..tapi karena gaptek dan tidak sering mengutek-utek, ya..begitulah hasilnya he he he jadi malu…tapi aku gak pindah omahmaya, Kang, mungkin bikin link aja…kabur ah…

    +++++++++++++++++++++++

    Meluncur menuju TKP, he..he..

  22. Panjenengan niku pancen tenan!
    Perkoro nyebur samudro esoteris ing rogo niku uangele mboten kepalang. Lha awak iku jagad cilik, nopo saget ngweruh alam semesta sing dadi manifestasi alam gedhe, yen mboten ono rahmat Pangeran? Isih uaddhooh kulo kalih panjenengan, mbah. Nyuwun secuil pengalamanane…
    .
    Monggo, pareng…
    *dolan, irodah awake kulo dereng sinkron karo irodae Pangeran*

    +++++++++++++++++++++++

    Mas Aries, monggo DICUIL sak kerso njenengan.
    Menggah wontenipun GESANG kito puniko, mboten saget dipun pisah-pisahaken kaliyan kawontenanipun Ghaib, Inggih meniko Ghaibing Gusti ingkang Moho Suci twin Ingkang SAMAR kawontenanipun.

    Ndherekaken…

  23. seperti halnya ajaran ilmu laduni,”ojo ngeroso dhuwe opo-opo”

    +++++++++++++++++++++++

    Pancene awak dhewe ora duwe opo-opo Cak, awak dhewe mung dikon ngrawat lan nggunakno barang samubarang kang wus digelar dening Gusti Kang Hakaryo Jagad ono ndonyo iki kanggo tulung tinulung karo sapodho-padhane kanti welas asih.

  24. @Kang Santri
    Walah..Kang Santri kok penasaran….he…he..he
    Siapa saya tidak penting, lebih penting adalah menggunakan modal “La qaula wala ….” untuk berikhtiar dengan prinsip “Iqra bismi … ” dalam menjalankan rukun Islam yang berkeyakinan rukun Iman dengan rasa syukur dan penuh kesabaran karena kita harus berIHSAN, Insya Allah semua akan TERBACAKAN jalan menuju ISLAM yang berIMAN ketemu MUHAMAD yang membawa DIRI menuju SANG ATMAN.
    Mas Santri, kenapa saya menanyakan PETA DIRI dalam jiwa, mengingat banyaknya istilah2 yg beredar di ajaran Wali Songo, tasawuf, dan di Islam sendiri terutama textbook AQ (pinjam istilah Abahdedhot) membuat teman2 pada susah untuk memahami tulisan Kang Santri mengenai ini :
    “Iblis dan Tuhan kuwi kan wus ono sajroning DIRI menungso seh…??”
    apalagi ini :
    “Ketika AKU terkurung oleh badan jasmani.
    AKU lah yang DZAHIR.
    Mengejahwantah dalam ASMA, SIFAT dan AF’AL yang “ SEPI ING PAMRIH RAME ING GAWE “
    Tetapi…., Ketika AKU mengurung dan menyelimuti badan Jasmani.
    AKU lah yang BATIN.”

    Pernyataan : AKU lah yang DZAHIR dan AKU yang BATIN itu posisi PEMBACA di mana? Kenapa kok Werkudoro iso mlebu neng kupinge Dewar Ruci? Jangankan WERKUDORO, jagad sak isine iso mlebu bledheng..
    Saya menduga Pengetahuan ini yang mendorong perkembangan ilmu baru mengenai HOLOGRAPHIC UNIVERSE. Opo ra edan nek iki bener…berarti Sunan Kalijogo luwih pinter daripada KEBO BULE (pinjam istilah Akang Haniifa ).
    Ingat Kang Sunatullah tidak berubah…Maka yang GAIB itupun Insya Allah tidak berubah…ada polanya.
    Kenapa langit ada 7, tapi kok yang sering dibahas baru 4 langit. Yang 4 langit itu yg mana ya? ada 4 warna, ada amarah, aluamah, sufiah, mutmainah, ada borobudur, pawon, mendut. Insya Allah ini akan membuat kita sepakat seperti tulisan bang Zal di : http://bengak.wordpress.com/2008/03/13/islamgoing-to-nya-semua-agama%e2%80%a6/
    sehingga pertanyaan apa itu Dabbah di QS; ASY SYURAA 29, lihat disini : http://agorsiloku.wordpress.com/2007/01/15/adakah-mahluk-berakal-di-luar-bumi-2/
    akan mengarahkan ke….

    Tambah penasaran khan?
    Ndak usah penasaran, lha wong KALTIM-1 yang harusnya kampul2 neng laut, malah ndongkrok neng darat..yo tetep produksi pupuk kok.
    he..he..he..

    -salam-

    +++++++++++++++++++++++

    Waduuuuh…berarti sampeyan ki sing nggarap Kaltim-1 yah…??. Wah lek ngono berarti sampeyan luwih dhisik manggon Camp Tursina ketimbang aku cak..cak..
    Duh…Gusti Kang Hakaryo Jagad,
    Siapa sesungguhnya Saudaraku ini…?? Datang tak aku undang, Pulang tak aku antar. Tapi kehadirannya telah membuat aku serasa ” DIWEJANG CAHAYA “. Dibalik keberadaanya aku MERASAKAN ada CAHAYA-Mu yang begitu terang benderang BYAR PADHANG TERAWANGAN anglimputi JAGAD ALIT.

    Pernyataan : AKU lah yang DZAHIR dan AKU yang BATIN itu posisi PEMBACA di mana?

    Mas Faubell,
    Untuk memahami ini, mungkin ada baiknya kita bisa merenungi penegasan Gusti Alloh seperti ini ” Wama Romaita it Romaita, Wala Kinnalllaha Roma ” ( Bukan Engkau Muhammad yang berkuda, memanah…melainkan AKU ). Apa yang bisa kita PAHAMI dengan pernyataan Tuhan akan hal ini..?? Ketika manusia telah MENDUDUKKAN dengan BENER lan PENER ” Syahadad Panetep AGOMO ” dengan menggunakan KESADARAN sang Pribadi, Sukmo Jati, Jiwa seperti terjadinya PERSAKSIAN ketika masih dalam KANGDUNGAN ( Balaa Syahidna, ya..aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan ku ) dan menjadikannya sebuah PERSEPSI JIWA dalam menjalani kehidupan ini yang teraplikasi dalam wujud aksi, tindakan dan perbuatan yang selaras dengan HAK, KEMANDIRIAN dan KODRAD yang telah diberikan Tuhan, maka segala perbuatan yang dilakukan oleh manusia bukan lagi GERAK dari si pihak” ke-aku-an ( Nafsu, ego )” yang ada di dalam diri ini. Karena si aku yang bukan lagi MUTMA’INNAH melainkan MARDIYAH telah LEBUR dalam sang Maha AKU. Karena ” aku ” yang sesungghunya adalah SIRRULLAH ( percikan dari Gusti Kang Moho Suci ) sebagaimana ada di dalam teksbook Kitab AQ. Bukankah Tuhan dengan tegas telah memberikan ILUSTRASI yang begitu CETHO WILO-WILO “. Jika manusia yang telah AKU kasihi, tangannya adalah tangan-KU, kakinya adalah kaki-KU, ucapannya dalah ucapan-KU. Jadi…?? monggo kita memposisikan DIRI ada dimana, berada pada posisi ” aku ” yang masih didominasi oleh fihak ” ke aku an ” kah atau “aku” yang sudah tiada…??. Orang bijak mengatakan, ” Jika KAMU ADA, maka DIA TIADA. dan, jika KAMU TIADA, maka DIA ADA “.
    Piye Cak, kiro-kiro lak ngono je, pas nggak yah…

  25. Lah, aku tau dikandhani kok malah ngene toh, Om: Ojok sampek pikiramu kosong, ngko mbathi dileboni gendruwo… Lah, iku njelasnae piye lo?
    Hehehe… Lagi kepingin online… Soale suwi wis gak blogwalking…

  26. Wha lha pak santri, berkunjung ke tempat saya, blum saya suguh kopi sama gorengan, malah sudah nglepas baju. Klo kepanasan nti tempat mau saya pasangi AC saja. Biar pak santri ngak kepanasan. hehehehe

  27. @…Mas Arif,
    Halah suwe gak OL sampeyan yoh…lagi golek gawean tah..??. Iyo..iyo..aku juga sering dikandhani koyo mengkono karo si mbahku biyen. Lah ternyata sing dimaksud KOSONG Pikirane kuwi sejatine KOSONG karena NGLAMUN, Bengong atau mengesampigkan peran KESADARAN DIRI. Conto sing paling gampang kuwi akeh wong sing keno “GENDAM” akibat KOSONG PIKIRANE. Lah sing diarani KLEBON GONDORUWP he..he..Lah sing tak maksud KOSONG dalam postingan kuwi KOSONG dalam pangerten MENGEDALIKAN dan MELURUHKAN peran sang “aku” yang linambaran NAFSU ( Ego ) dengan diisi ELING ( biso dengan nyebut Asmaning Gusti Allah dengan lisan atau cukup mbatin ) dalam kondisi HENING tanpo mengharap opo-opo meneh.
    Luwih-luwih mengharap KASEKTEN. Terus jarene si mbahku biyen ngene, ” Yen kowe ONO Gusti bakal ORA ONO, tapi yen kowe ORA ONO, Gusti bakal ONO “.

    @….Mas Indera keenam,
    Sory…sepurone sing gedhe yoh, habis aku pingin mudheng dengan sikap ” sang Pembela Kebebasan beragama ” dengan pernyatane masalah PENISTAAN AGAMA itu seperti apa…??. Maksudku yoh ojo asal NJEPLAK thok he..he..
    Opo iyo saudara kita AHMADIYAH dan SEKTE GEREJA KIAMAT telah MENISTAKAN AGAMA…??. Bagaimana kita bisa MENJUSTIFIKASI masalah KEYAKINAN sementara kita sendiri belum pernah tahu AJARANNYA. Ibarat ada orang yang mengatakan kepada kita bahwa segelas air teh ini MANIS, terus apa kita, lalu percaya begitu saja, tanpa ikut MERASAKAN…??. Begono yang tak maksud dalam komentar di Postingan Blog sampeyan yang saya tujukan kepada seseorang yang menamakan dirinya sebagai ” sang Pembela Kebebasan Beragama “…gitoh..loh…

  28. Salam kenal……..!
    Saya suka betul dengan hal2 diatas. pada temen2 kalau boleh tau manusia itu sebenernya yang mana sich? apa sich tujuan hidup ini?

  29. Sebenar’nya kbrada’an dzat yg nyta itu hanya brda pda mantabnya tekad kt,tndanya tdk da pa2,tetapi mnjdi sgla niat kt yg sngguh2.
    Pncen yow mbalek nang asale neh oe yow kang,jian beh.

  30. Salam Sejati
    Bang Santri Gundule
    Malam itu akhirnya terbuka sudah kebodohanku
    Ternyata perjalanan telah membuatku bingung akan sebuah definisi
    Definisi tang tak pernah terdefinisikan
    Ternyata semua palsu tak berarti apa apa kooosoooong

    He he Jalan Cinta sungguhlah luar biasa
    Jerit tangis kerinduan dan derai air mata kepasrahan
    Oh getaran itu ketika datang menggetarkan seluruh jiwaku
    Kadang kutak sadarkan diri mengikuti rasaaa itu

    Kadang kuberperan sebagai seorang yang histeris tak bisa menahan kata berhamburan
    Kadang ku hanya bisa terdiam menangis tak berdaya
    Kadang ku hanya berteriak memuji KeagunganNYA dalam kelemahanku
    Kadang ku mabuk ….. mabuk anggur cinta Ilahi

    Membuat ku hanya bisa terduduk lemas tak bertenaga
    Terbawa lamunanku yang kian melambung dan melambung semakin tinggi
    Seakan aku hidup dalam dunia lamunanku yang tiada batasnya
    Berjalan mondar mandir kesana kemari tanpa khawatir lagi

    Lamunan itu membuat ku semakin dalam, dalam lamunan
    Tak perduli orang berkata apa, sejelek apapun tak pernah kuhiraukan
    Karena terlanjur kudapatkan keindahan walau hanya dalam lamunan
    Sesuatu yang tak pernah disangka bisa kudapatkan di dunia nyata

    Sekali lagi semua kudapatkan walau hanya dalam lamunan
    Kutemukan diriku kosong terduduk dalam sebuah penyaksian
    Dalam sebuah penyembahan yang tiada hentinya
    Sungguh penyembahan yang tak terikat ruang dan waktu

    Tak kusangka hanya kekosongan dan kekosongan yang kutemui
    Kekosongan yang membangkitkan ketenangan yang luar biasa
    Ketenangan yang membangkitkan kesadaran sang diri
    Kesadaran yang sungguh tumbuh dalam lamunanku akan diri sejati

    Bersinar bagaikan sinar sang surya yang terbit dari kedalaman dasar jiwaku
    Terangnya mengikis habis semua kegelapan dalam relung jiwa
    Sungguh Jiwa yang tercerahkan oleh kesadaran diri sejati
    Sinarnya begitu menyilaukan mencorong tak satu makhluk pun kuasa menatap

    Diam
    Kosong
    Hampa
    Sirr

    Yah ketika kesadaran telah meliputi sang diri
    Saat itu dualitas telah lenyap dan hancur
    Yang tinggal hanyal Esa tak berbagi
    Meliputi semua kehadiran kita dimuka bumi ini

    Kesadaran sejati tak terikat ruang dan waktu lagi
    Tiada lagi benar dan salah karena semua untuk Yang Maha Meliputi
    Tak terikat apapun karena yang tak berwujud sudah mewujud
    Yah inilah sekedar lamunan si botoooool koooosoooong

    Botol kosoooong yang hanya bisa melamuuun
    Melamunkan botol kosoong nya diisi terus oleh Yang Maha Mengisi
    Tapi isinya tetap kosooong habis terbuang berceceran
    Sehingga lamunan si botoool kosooooong tak berkesudahan he he he

    Matur nuwun saudaraku sedulur kabeh
    Sudah mendengarkan omong kosong dari botol kosong yang lagi melongoooooo ngelamun doooooooooooooooooongoooooooooooooooooooooo

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Biyuh-biyuh kang, Lamunanmu sungguh membuat aku juga ikutan MELONGOOOOOOO….Lungguh Anteng, meneng

    Maturnuwun Kang Boed dah berbagi Lamunan yg mencerahkan

  31. Walah…Piye iki?
    Seduluran podo atos…orak gelem ngakui gelem…

    Zaman sa’ iki akeh sing ngaku bener.Monggo,kulo haturaken “NYEMPLUNG” rame-rame neng samudro.Monggo “NYEMPLUNG” rame-rame neng Lahar Gunung MERAPI…
    Sopo sing lolos,Urip,jenenge Sampeyan LULUS jadi MANUNGSO….
    Sopo sing PATI,Jenenge Sampeyan WONG…
    Islam Syariat iki Orak Gelem Tatanan URIP jagad…

    Puihhh….Piye toh???
    Ckckckckckck….
    Hebring euy…

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Hee….hee…
    Nyemplung neng KAWAH CONDRODIMUKO….mesthine kedah mekaten njih Kang Petruk-Bagong. Menawi nggadhahi krenteg anggayuh Kasampurnan JATI kedah saguh ngaleksanakaken GELAR~GULUNG rumiyin kanthi nerami kahanan Kesandhung~Kesampar.

    Nuwun Kang Petruk-Bagong
    Rahayu…

  32. Ono wong nyeleh, wicoro jare rahsiane tapake kuntul anglayang iku ono nang “KUN”. lha nek ngono iku opo terus dadine banjur kudu goleki tapake “Kun” … tul tul tul tul………….mengkono yo kang Gundul..
    weleh iki ngomong opo ngono ….
    Kang aku nyuwun melok ngrasakae beras kencure po.o…?
    Hayu hayu rahayu…..

    salam

    TONI BOSTER
    WaTOn muNI ndoBOSe banTER

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Huaaaaaaaks..kaks..kaks…kepingkel karo sanepan TONI BOSTER….guling~guling…

    TUL..TUL..TUL…iki sing gak nguwati Kang

    KUN = TEKUN KANGGO
    TUL = TULADHANING SESAMI

  33. woalah, nyuwun sewu poro kadang ono salah nggone macul kibot..
    Onon wong nyleneh kamsude …
    hehehe

    ***~~~~~~~~~~~~***

    Nyuwun SEWU ping wong satus = 100 ewu,..kok enak sampeyan kang…???

  34. “yang kosonglah yang dapat menyatu dengan sang maha kosong” waduh nyuwun ngapunten cak gundhul sing 3 kata terakhir saya kurang sependapat…….Tuhan itu ada dan tidak lah kosong…yg kosong itu hakekat manusia….hakekat kita itu guru sejati, rahsa sejati, suksma sejati, sejatine ora ono opo2 sing ono kuwi dudu atau sejatine ora ono opo2 sing ono sing kondho….nah 2 kalimat terakhir itulah hakekat terdalam manusia…sedangkan Tuhan itu maha memiliki kekosongan….tapi Tuhan bukanlah maha kosong…Tuhan mengatasi kekosongan…..tapi bagi kita kalau sudah menemukan sejatine ora ono opo2 itu sudah menemukan jatidiri kita…seperti ketika bimo masuk ke dewa ruci yg notabene sebagai guru sejatine bimo…guru sejati itu adalah perwujudan nur muhammad(nur terpuji) didalam diri kita…mengapa demikian…sebab nabi muhammad SAW itu guru sejatine umat manusia akhir jaman ya kita2 ini bagi yg percaya …maksudnya adalah akhlak mulia diutamakan pada diri umat muhammad…muhammad pula yg memberi syafaat atas ijin Allah pada kita di hari akhir kelak, muhammad pulalah yg mendampingi kita saat masuk surga kelak insya Allah ….muhammad ini maksudnya yaaa nur muhammad (nur Allah yg memancarkan sifat2 terpuji) itu….walaupun kenyataannya saya juga ndak tahu apa betul begitu…heheheheheh

    kalo tapak kuntul mabur itu seperti yg njenengan sampaikan saya sependapat sepenuhnya…kalo ditambahi ya mirip2 kakangne mbarep adhine wuragil maksudnya adalah sumurupo byare dlm bahasa indo nya melintas batas kesadaran kita…bisa kebawah(bawah sadar) keatas (atas sadar) maupun keluar (luar kesadaran)…..

    sekali lagi saya kagum dengan njenengan…diam2 saya banyak membaca arikel blog ini dan sangat menambah wawasan saya………dan juga membuktikan walaupun santri gundhul itu kepalanya gundhul tapi ilmunya gondrong…wakakakakak……….nyuwun ngapunten mbokmenawi wonten kalepatan2….

    nuwun

    • Kowe ra nate lelaku, ateges nguber layang-an mabur kang pedhot soko tangan…leh nulis yo wes kleru..cobo belajar seng bener yo nek arep miwiti pitakonan kang jeru kudu siap ruhaninya

  35. terus kalau hanya mengetahui definisi aja apa itu berguna bagi kita. yoo… alangkah baiknya nglakoni…………..! nach timbul pertanya bagaimana biar bisa menjalani itu semua? (proses bagaimana)?

  36. Salam kenal, tumut kawruh, nek 1 pangkat O = tak terhingga, kudune kehendak menungso ki 0 ben onone kehendak yang 1 mesti dunia ini tentrem, bener apa salah ya..? Cobi sifat kabeh menungsa seperti sifatnya Muhammad SAW.

  37. Mas KUmar salam Rahayu, ingkang penjenengan maksud Dunia iki tentrem meniko pangertosanipun ingkang leres mungguhe kawulo kados kulo, sepindah inggih rasane dewe sing kudu iso tentrem, la piye supoyo rasane dewe iso tentrem yoiku badan meniko kanggonan howo nafsu jumlahe sekawan, inggih meniko kedah dipun kendalikan kusir , la kusiripun inggih akal sehat kito . menawi howo nafsu meniko diumbar mbabar dadi rubedo saget saget ngrubedo neng dalane pati.

    Menawi sifat nabi kalian menungso lintune meniko mesti benten, amargi menawi Nabi meniko Menungso pilihan Tuhan, menawi kito menungso takseh belajar dadi manungso sajati, menawi nabi sampun dados manungso sajati. menawi kito sedoyo meniko taksih belajar dadi manungso sajati, menawi keterangan kulo kirang jelas monggo ingkang pundi kulo takseh sanggup nyaosi keterangan maleh. rahayu.

  38. Wes dilakoni opo durung? iku ngono mung kaweruh soko tulisan kang nyritakne kahanan njero kangkung, utawi panggonan tapak`e kuntul naliko mabur (sikile dikempit dhodho)..ning mergo versi ulama` muslim dadine kata maupun kalimat tersebut sudah (ke-arab2 an)

  39. Nuwun sewu..
    Wah..cari2 gambar burung kuntul kok kebabals malah masuk ke rumah orang,
    Nuwun nggih Mas…
    Paman suka dg analogi Magnit yg tarik menarik itu..
    soal jangan sembahyang kalu sdg mabok…ini termasuk mabuk agama dan ayat2 kan??
    ngapunten..
    Asah asih asuh..
    PD

  40. oalah sing penting urip nganggo paugerane pangeran,kepriye carane yo manuto utusane Tuhan,dadi opo sing dilakoni ora dipengaruhi karo 3 sifat alam.yoiku podo karo mabure kontul ora ono tapake.

  41. Mengikuti terbangynya bayangan kuntul melayang yah.. ? Mengikuti diri pribadinya sendiri=tut wuri handayani.

    suwun..

  42. kalau kutup magnet positif ma positif itu tolak menolak, kalau negatif dan positif itu baru tarik menarik hehehe…..

  43. Mas, pernah baca sepintas tulisan yang mengatakan
    Lurua galihe kangkung, Nulisa tanpa papan ing papan tanpa tulisan, Mibera kaya tapak kuntul melayang, mengko siro bakal ketemu ning nang nung. Tolong dijelaskan arti dan maknanya Mas….Soalnya saya mah orang sunda Mas…

  44. Ada pepatah pasti ada kenyataan,kalao bisa menemukan pasti hidup akan selamat,hidup adalah pilihan ,carilah kata pepatah sampe ketemu jangan kembali kalo belom ketemu bekalnya cengker

Tinggalkan komentar