Hidup~Urip~Jiwa kita adalah Satu

Setelah kebijaksanaan kita diperbaharui kembali, setiap hari kita  berusaha untuk menjadi lebih bijaksana, lebih mengasihi, dan kita mungkin saja secara otomatis ingin membantu siapapun yang datang kepada kita. Kita akan merasakan penderitaan lainnya sebagaimana penderitaan yang kita alami-rasakan sendiri, dan kita akan selalu berhasrat untuk membawakan kebahagiaan kepada setiap orang yang kita temui dalam kesulitannya. 

Dalam semangat yang sama, kita telah datang di sini untuk melayani dan berbagi dengan sesama akan berita baik dan semuanya ini tanpa adanya suatu prasyarat apapun “ TANPO PAMRIH “ sebagai wujud ” PENGHAMBAAN ” kita kepada Tuhan. Kita tidak mengharapkan, menanyakan atau memikirkan apapun sebagai gantinya. Yang harus kita lakukan adalah mengenali HIDUP~URIP atau “ JATI DIRI “ dan menjalin hubungan dengan sang sumber HIDUP/Tuhan. Semakin banyak orang yang mengenal Tuhan, semakin banyak orang yang akan dapat menghubungi Tuhan secara langsung maka dunia ini akan semakin penuh dengan KEDAMAIAN..!!!.

Dengan demikian, maka peperangan akan berkurang, dan semakin banyak kita dapat membawa surga ke Bumi. Tidak ada alasan mengapa kita-kita melakukan semua pekerjaan ini, kecuali bahwa kita memiliki suatu pengetahuan bahwa DIRI kita adalah SATU…!!! Kita adalah bagian dari seluruh umat manusia. Jika seluruh umat manusia berbahagia, maka tentu saja saya-kita juga berbahagia. Dan jika ada bagian manapun dari umat manusia yang sakit atau tidak berbahagia, maka hal tersebut akan mempengaruhi siapapun dari kita.

Kita akan melihat ketergantungan antar semua makhluk, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan setelah kita menjadi Bijaksana, setelah kita mengenal Tuhan dengan lebih dekat. Dan pada akhirnya, kita akan melihat bahwa tidak ada apapun selain diri kita sendiri yang berada di mana-mana, di dalam setiap makhluk, di setiap partikel alam semesta. Itulah bagaimana kita dapat mengasihi tetangga kita sebagaimana diri kita sendiri. Karena kita mengetahui bahwa mereka adalah kita. Jika tidak, tiada pembicaraan dan keyakinan apapun yang dapat membawa kita kepada tingkat kasih yang tulus seperti ini, kepada jalan kemuliaan yang alami ini.

Keadaan ini sama seperti orang buta yang tidak dapat melihat kaki atau bagian tubuh lainnya. Ia tidak dapat melihat secara jelas, ia hanya dapat merasakan bagian tubuh itu saja. Dan karena ketidak-mampuannya itu, ia kadang kala mencederai dirinya sendiri tanpa disadari. Ia mungkin menabrak tembok; ia kemungkinan menghentakkan betisnya atau kakinya di atas benda yang keras dan mencederai beberapa bagian dari tubuhnya. Tetapi jika penglihatannya dipulihkan kembali, ia akan mengetahui tempat berjalan yang benar; ia akan mengetahui bagaimana melindungi setiap anggota tubuhnya. Setelah tercerahkan, kita akan mengetahui bahwa setiap makhluk di atas planet ini, termasuk hewan atau tumbuh-tumbuhan merupakan bagian dari kita. Dengan demikian, tidaklah mungkin kita menyakiti salah satu bagian dari diri kita. Pada saat itu, kita tidak perlu membicarakan tentang ” PERDAMAIAN “, tetapi perdamaian itu akan secara otomatis tercipta dengan sendirinya. Kita tak perlu mengatakan, ” Kita harus mengasihi saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita “. Tetapi….. kita akan dengan sendirinya mengasihi tetangga kita. Hanya apabila kita dengan sempurna mengenal keagungan DIRI kita sendiri maka, barulah kita dapat mengenali keagungan yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya.

Seperti layaknya kehidupan Samudera yang sedang aku jelajahi saat ini yang telah mengajarkan kepadaku banyak hal akan pentingnya saling menghargai sebuah ” HAK HIDUP ” makhluk lain dengan saling mengedepankan sikap ” WELAS ASIH ” diantara sesama makhluk yang sesungguhnya adalah SATU. Dan sama-sama berasal dari Yang Maha HIDUP.

Lalu…masihkah dan tegakah kita ” Mencabik-cabik, memporak-porandakan, memberangus HAK HIDUP mereka di muka bumi ini demi memenuhi tuntutan isi perut dan kepentingan memperkaya DIRI akibat menuruti pengejaran nafsu-nafsu yang tak terkendali  , sekalipun mereka adalah Binatang…???.

SMOGA MANUSIA HIDUP UNTUK  SADAR AKAN DIRI SEJATINYA.

SMOGA MANUSIA HIDUP UNTUK KEMBALI PADA RASA SEJATINYA.

By Kariyan Santri Gundhul Dikirimkan di WEJANGAN

30 comments on “Hidup~Urip~Jiwa kita adalah Satu

  1. Rahayu wilujeng raharjo kang tinemu tinebihno mring sambe kala.
    Assalamu’alaikum kangmas, santri!!!
    Memang jika kita mencari Tuhan sampai kpnpun & dimanapun kita tak akan dpt menemukannya atau bahkan melihat & merasakannya karena Tuhan / Gusti itu hanyalah sebutan (semuanya tergantung DIRI kita sendiri).
    Kangmas, Tuhan / Gusti Allah telah mengejawantah lwt suara hati nurani yg plg dlm shg org akan sulit mendengarkan apabila msh termakan bujuk rayu nafsu. Tuhan tdk akan ditemukan dmnpun & kpnpun karena Tuhan / Gusti ada didalam diri berupa BAGUSnya HATI, shg siapapun manusia apapun agama, ras & sukunya bila sdh bisa membuat keseimbangan dlm kehidupan pribadinya maka akan membawa kedamaian bagi org dan alam sekitarnya. Maka alam akan merespon setiap tingkah laku kita baik berupa laku yg baik maupun buruk atas perintah dari Sang Khalik Gusti Allah SWT. Kita hanya alat Gusti Allah juga yg menjalankan (ibaratnya kita ini sebuah mobil sedangkan Gusti Alloh adalah sopirnya). Laa Hawla Walaa Quwwata…
    Nuwun kangmas…
    Wassalamu’alaikum

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Waaahhh…leres sakestu Kang Pur,
    Tuhan gak usah dicari-cari…semakin kita cari semakin NDHELIK tambah ora biso ketemu…PAPAN DUNUNGE…haaaaaaaa….setujuuuuuuuu….
    Cukup kiranya kita menjalani LAKU UTOMO kanti BAGUSING ATI…menuruti KRENTEG…dan kita tinggal memperhatikan KETEG saja. MADEG~MANTEP lan MADHEP dalam menjalani Kehidupan dan Penghidupan ini sak KUOSONE URIP kita dengan selalu berusaha MELEPASKAN segala KEATERIKATAN dan KEMELEKATAN. Nek jarene si mbah Menungso kuwi kudu saguh ” NGRACUT BUSANANING KAMANUNGSAN ” ing samubarang gawe.

    Nuwun Kang Pur petedah saking njenengan sae sanget.

    Wassalam

    • matur suwon sanget sedulur,,,atas pencerahane,,,sanajan kulo tiang awam,nanging kulo remen sanget maos2 bab2 engkang mekaten,jan cocok regane endok,,,,suwon sedulur ngelmu nipun?,,,,,

  2. kubilang sih perdamaian itu tak akan ada dan memang menjadi satu paket dengan kehidupan kita. namun usaha untuk menciptakan perdamaian itu akan membawa dampak sangat baik untuk kita, baik selama kita hidup di dunia maupun kalau sudah mati kelak

    eh salah deng.. katanya entar ada perdamaian.. zaman dulu juga ada.. tapi kepanjangan ntar kalo aku cerita 🙂

    ***~~~~~~~~~~~~~~~***

    Yah kedamaian itu memang adanya bukan yang berada di LUAR DIRI Kang Oein, Ia berada di dalam hasil daripada keadaan BATIN yang TENANG ( tdk Kemrungsung ) yang terbebas dari pengaruh AKAL dan PIKIRAN. Namun dalam timbangan yang paling sederhana kondisi lingkungan yang CARUT-MARUT penuh KONFLIK rasanya akan bisa berpengaruh terhadap orang-orang yang berada di dalamnya….ya nggak???. Bagaimana kita bisa merasakan Tenang, Nyaman dan Damai jika disekitar kita penuh dengan konflik???. Masak yah kita harus buru-buru kabuuuuuuuuurrr ke tengah Hutan??? haaaaaaaaaaa…..

  3. Waaaaaakaaakaakaakak.. ikuuuuuuuuutttttttt.. pengen main di laut.. ajarin dunk kayanya bagus sekali pemandangannya
    Salam Sayang

    ***~~~~~~~~~~~~***

    Yaaaaaaaaaaaa….hayooooooooo…ikut Kang Boed,
    Tak ajak SLULUPAN neng sajeroning Laut. Pake gaya BOTOL juga boleh…haaaaaaaaaa…..

    Cayank juga buatmu Kang

  4. kelahiran manusia ibarat tunas tanaman yang baru tumbuh,setiap hari disiram dan dipupuk akhirnya besar menjadi pohon,namun apakah tanaman itu bisa berbunga…………???atau bisa juga berbuah…????tergantung dari lankah hidup manusia.

    JIKA KASIH ITU POHON,MAKA KERAMAHAN ADALAH DAUN DAN BUAHNYA.JIKA KASIH ITU API,MAKA KERAMAHAN ADALAH NYALANYA.keramahan mengalir dari hati….maka kita harus berusaha agar hati kita lembut serta peka terhadap kesusahan dan kemiskinan sesama..
    bukan hanya jiwa saja yang peka tetapi tindakan raga kita menyatu demi sesama.

    salam rahayu.

    ***~~~~~~~~~~~~~***

    Injih leres saestu KUNG,
    Antara JIWA dan RAGA seiring, selaras dalam perbuatan. Lakon GELAR dan GULUNGNYA harus NYATA bisa dirasakan oleh orang banyak. Jika langkah kita selalu menururti KEHENDAK sang URIP~HIDUP sudah selayaknya kita akan berjalan tanpa salah arah. Sebab URIP selalu dibimbing oleh sang SUMBER URIP.

    Rahayu

  5. no komen dah…bagus banget..
    itu fotonya beneran yah? kapan yah bisa slulup kek njenengan…lhawong berenang cuman bisa satu gaya …gaya batu….qiqiqiqiq

    ***~~~~~~~~~~~~~***

    Yaaahhh Kang Tono, masak yah foto boongan tak pajang???
    Beneranlah…tuh liat yang GUNDHUL kepalanya PLONTHOS itu saya…hiiiiiii…masih mudah kan???

  6. wah..om aku sangat kagum dengan kedalaman rasamu, itu penyelaman dimana Om? kemarin aku di Manado, tp sayang ndak sempet ke Bunaken, ke Kendari juga ndak sempet ke Wakatobi, kapan bisa selam kayak njenengan om? derawan..sangalaki, bunaken, wakatobi, raja ampat,.. ogh.. penasaran aku

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Hmmm…bu Guru ESBEA ( Toety ),
    Gimana kabar mbak Toet??? Lama gak Contak yah…smoga sehat & baek-baek saja sama si Doskinya hiiiiiiiii….

    Itu kegiatan Perusahaan bekerjasama dengan Dinas Perikanan & Kelautan Kota Bontang dalam rangka PEDULI LINGKUNGAN BAHARI yang sepertinya semakin memprihatinkan akibat ulah Nelayan yg sudah selayaknya diberikan PENYULUHAN dalam mengambil hasil Laut dengan cara-cara MERUSAK BIOTA Laut.

    Derawan yg terkenal denga PENYU HIJAUNYA, Sangalaki terkenal dengan HIU MANTA dan DANAU AIR TAWARNYA, Maratua terkenal dengan Pesona Lautnya. Pada tahun 1990 telah aku jelajahi ketika ada event ” JAMBORE DERAWAN DIVE ” dan kebetulan saya borong Juara I lomba FIN SWIMMING 3500 mtr, 5000 mtr dan 10.000 mtr…haaaaaaa..haaaaaa….

    • kya.. ancene njenengan huebat.. om… aku dadi ora rumangsa dosa nggawa njenengan ning alam blog… halahhh..
      kabarku apik.. lg ngrintis urip om.. insyaallah tak kabari.. dongake wae supaya apik hasile.. wekekeke

      • Jujur wae, Blog ini hadir berkat dorongan semangat dari mbak Toeti yang tak bosan-bosannya mengajari saya membuat Blog. Hingga semangat menulis terpacu kembali hingga saat ini. Mungkin tanpa bantuan mbak Toeti saya yakin Blog ini gak bakalan ada dan gak bakalan hadir ditengah-tengah dunia Maya ini.
        Percayalah Blog ini hadir sebagai TANDURAN yang mbak Toeti tanam, moga buahnya bisa dipetik dan dapat dirasakan oleh yang berminat mbak.

        Gak salah Terminologi Jawa di bawah ini bahwa :
        ” ELMU KUWI KELAKONE KANTI LAKU, YEN ORA DITANGKARAKE BAKAL TANPO GUNO “.

        Terima kasih mbak, atas segala JERIH PAYAHMU selama ini.

  7. Sebagai wahana kesempurnaan seluruh Dzat, manusia juga memiliki kesempurnaan sifat dari Dzat.

    Ada 2 kontradiksi pokok dari sifat2 hidup : susah-senang, baik-jahat.

    Sejak terlahir kita telah dibentuk sedemikian rupa oleh lingkungan kita agar sesuai dengan apa yang berlaku di lingkungan itu.

    Kita dikotak-kotakkan, dimasukkan kedalam rumah kaca,

    meski seluruh alam jelas terhampar dihadapan kita namun rumah kaca kita mengungkung dan mengurung kita.

    Manusia kehilangan kesejatiannya.
    Alih-alih meneruskan evolusi menuju pemenuhan hidup, manusia malah terperangkap dalam sebuah ‘realita maya’.

    Kita dihadapkan pada sebuah pasar malam,
    semua menjadi komoditi untuk dijajakan.
    Rasa haus akan pemenuhan hidup menjadikan manusia konsumtif, dan memang dibentuk untuk konsumtif.

    Dalam pasar malam semua dijajakan sebagai ‘kebenaran’.
    Para penjual mengklaim bahwa dagangan mereka adalah kebenaran yang sejati.

    Di stand Kristen mereka menjajakan cinta kasih dan bahwa Allah telah mengutus PutraNya untuk menebus dosa manusia.

    Di stand Islam mereka jajakan fitrah manusia sebagai Rahmatan lil Alamin dan bahwa Muhammad telah membawa kebenaran bagi seluruh umat.

    Namun produk itu dikemas dalam merek-merek berbeda; ada kebenaran Kristen ala Katolik Roma, ada Islam Sunni, Syiah, Ahmadiyah, Budha Hinayana, Mahayana.

    Semua mengklaim sebagai penjual kebenaran yang sejati.

    Kita hidup dalam realitas maya ‘virtual reality’ .

    Kehausan akan pemenuhan hidup membuat manusia seperti orang yang kehilangan koin didalam rumah tapi ia mencari-cari diluar rumah dibawah tiang lampu jalan dengan pikiran didalam gelap tapi diluar dibawah lampu terang.
    Sungguh sebuah ironi.

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Hmmm….Kang mas Tommy,
    Layaknya ALIRAN dan SAMUDERA,
    Layaknya AIR dan BOTOL,

    Kita-kita ini lebih tertarik untuk menghambat laju perjalanan sang AIR dalam wadah, lembaga, botol dengan kemasan yang serba menarik kertimbang membiarkan sang Air bergerak dan melintasi dalam perjalanannya untuk memberikan manfaat pada setiap alur yang dilaluinya menuju Samudera.
    Agamapun menjadi sebuah dagangan dengan kemasan, label, kelembagaan, aliran yang sesalu ditawarkan dengan konsep pemikiran dalam bentuk promosi yang serba nomor 1 untuk menarik pelanggan agar mau mencicipinya. Pada kenyataannya kita-kitapun saling berebut untuk menikmati suguhan yang ditawarkan sebagai AJARAN KEBENARAN yang dikemas dalam wadah kelembagaan, aliran tertentu pedahal masih penuh PEMULASAN LAHIR yang KOSONG dari MAKNA.

    Dan anehnya kita-kita kebanyakan kok ya suka memilih barang dagangan dengan kemasan lahiriah yang indah dan menarik dengan iming-iming BONUS KENIKMATAN yang bisa dipetik KELAK kemudian hari, tanpa mampu lagi melihat isinya.

    Sak begjo-begjone wong lali
    Isih begjo wong sing Eling,

  8. Suket godhong kayu watu werjit cacing kang arupa gemremet
    Kang anak-anak tanpa laki
    Kang gilig tanpa ngglintiri
    Kang manis tanpa nggulani
    Kabeh..
    Ya kabeh kang kumetip ing ngalam donya
    Kesamadan dening DZATING URIP

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Kito iki URIP kang diarani JUMENENG Manungso tinitah ing alam padhang, kudu sumurup mangerteni patrap traping susilo ateges : Toto kromo, Toto, Titis, nastiti, ati-ati, temen, sabar, tawekal, nrimo, semeleh, ikhlas, heneng, hening, eling lan awas. Kabeh mau wus diatur dening ” PONCO DRIYO “. Mungguh kito URIP, sipating manungso asal soko DUMADI lan PAMBUDI, yo iku kang diarani PANGERAN SANYOTO tegese WUJUD kito kang YEKTI.

    Rahayu Kang

  9. Om mbok ajak-ajak kalo mau slulupan 😎
    Pengin banget tapi ora ana sing ngajak 😥

    ***~~~~~~~~~~~~~~***

    Monggo slulupan neng SAMUDRONE dhewe-dhewe wae Kang,
    Mengko lak katon ” BYAAAAAAAAAARRRR PADHANG TERAWANGAN ” haaaaa…

  10. pamuji rahayu…

    huehehe… kang Gun.. jeguran dilaut…, tapi awas jangan nyolongin ikan hias ya…, nanti diseneni sing mbaureksa laut lho kang…? podho podho le njaga .., sami sami njagi .. lan njagi sesami… hehehe…, kareping rahsa lho kang .. seje rahsaning karep…, nek ngono bawain ikan baronang aja.. ya kita bakar … tapi.. wah mateni kewan urip.. wis malah bingung kang Gun…, nyuwun ngapunten. tansah sampun dangu mboten ngindangi blog panjenengan …, sedaya tansah rahayu karaharjan nggih .. , matur sembah nuwun
    rahayu..,

    ***~~~~~~~~~~~~~~~***
    Katur Kadang mas Wirojati,
    Maturnuwun rawuhipun, mugi Kang mas tansah kasinungan Slamet, Rahayu ugi Widodo.

    Hiyyaaaaaa…Ikan Baronang??? Hiiiks..tahu saja klu paling nyamleng dibakar. Di Bontang sini gudangnya ikan Baronang Kang. Lah monggo sowan teng Bontang ke mawon menawi kerso…sekalian ngincipi SAMBEL GAMIK khas Bontang…haaaaaaaaaa

    Nuwun…Rahayu

  11. WAAKAKAKAK.. JADI PENGEN MAIN TEMPAT SAMPEYAN.. SYARATNYA AJARIN NYEBUR
    SALAM SAYANG

    ***~~~~~~~~~~~~***

    Beres Kang Boed, syaratnya gak boleh pake gaya BOTOL KOSONG, soalnya gak bakalan bisa dipake bernafas…haaaaaaaaa…

  12. pamuji rahayu…,

    matur sembah nuwun kangmas Gun .. mugya panjenengan ugi.., terima kasih atas undangan untuk bertandang ke Panjenengan .. rasanya begitu trenyuh dan begitu pingin nyambangi.., makan ikang bakar baronang sambal ganyik.. wis jan sedap tenan…, kapan yakangmas Gun… mbok mangke nek wonten wekdal ingkang sela… mbok sowan teng Jawa keleresan kangboed badhe gelar sarasehan kumpul para kaum kita untuk merekatkan tali sih katresnan. matur sembah nuwun,

    salam sihkatresnan
    rahayu..,

    ***~~~~~~~~~~~~~~~***

    Sebenarnya kepingin banget bisa kumpul sama sedulur TUNGGAL SIKEP dalam temu sarasehan. Namun kesempatan belum memungkinkan Kang mas Wirojati. Biarlah sementara ini SEMANGAT ” SIH KATERESNAN ” yang terjalin dalam dunia maya ini tetap menggelora dalam turut serta tuk MEMAYU HAYUNING BAWONO…ditempatnya masing-masing dalam wujud karya nyata yg bisa dirasakan sapodho-podho.

    Rahayu

  13. malam ini saya tersasar pada tempat yang tepat rupanya. duhai jiwa, tidakkah kau malu dengan rusuhnya suaramu. Pakdhe, terima kasih telah mengingatkan kesejatian kedamaian…..

    ***~~~~~~~~~~~~~~***

    Walah…ada tamu nyasar, sampek lupa gak disuguhin Jamu Beras Kencur…heeeeeeeeeee….
    Sama-sama mbak Bunga, KEDAMAIAN dan KESJATIAN itu telah ada di dalam DIRI kita masing-masing, jika kita telah sama-sama menempatkan HIDUP~URIP kita sebagai Master dalam kehidupan dan Penghidupan ini.

    Salam…Salim…Rahayu

  14. Mampir bos!
    Udah lama nggak mampir, nih!

    ***~~~~~~~~~~~~~***

    Monggo Kang Mas,
    Saya juga lama gak sempat berkunjung menemui saudara-saudaraku tercinta…maklum gi repot…resiko jadi BATUR, BABU, JONGOS yah seperti ini…melayani Juragan….heeeeeeeee…..

    Sodorin Jamu Beras Kencur…monggo disruput Mas.

  15. Kang Gundul,

    Mbok yao saya diberi penjelasan tambahan tentang kalimat yang ini :

    Dan pada akhirnya, kita akan melihat bahwa tidak ada apapun selain diri kita sendiri yang berada di mana-mana, di dalam setiap makhluk, di setiap partikel alam semesta.

    dan yang ini :

    Setelah tercerahkan, kita akan mengetahui bahwa setiap makhluk di atas planet ini, termasuk hewan atau tumbuh-tumbuhan merupakan bagian dari kita.

    Maklumlah masih belum mudeng. Apakah kedua kalimat itu terjadi pada saat menjadi AKU atau waktu berperan sebagai aku? Kalau memang terjadi pada saat menjadi AKU, durasi tayangnya kang ngga boleh lama-lama Kang, keburu ada iklan yang mau lewat… termasuk juga supaya tidak kebablasan melupakan peran yang sebenarnya.

    Terus satu lagi, photo yang gundul itu ada di photo nomor berapa? Koq saya cari ngga ketemu.
    *gambare guedi-guedi, loading-e malih suwi biyanget*

    Salam Persahabatan.

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Walah…Kang, sampeyan ini wes weruh kok yah pura-pura gak weruh…???.

    ” JIKA BUKAN KARENA ENGKAU MUHAMMAD ( Nur Cahyo ), TIDAK AKAN AKU CIPTAKAN DUNIA INI BESERTA SEGALA ISINYA “.

    HIDUP~URIP~RUH kita ini kan sebenarnya SATU yang berasal sari sang sumber URIP. Yang membuat beda adalah Cassingnya, Raganya yang linambaran Ego, Nafsu, Akal, Pikiran. Ketika kita sama-sama dalam Kehidupan dan Penghidupan ini bisa menuruti KRENTEG dari sang HIDUP~URIP kita, maka sang Raga akan melayani HIDUP~URIP. Dengan kata lain jika HIDUP~URIP yang mendominasi gerak Raga kita, maka sudah tidak ada lagi perbedaan antar sesama makhluk dan Alam semesta ini. Karena semua adalah SATU yang berasal dari Hyang Moho Tunggal…kang diarani LORO NING SATUNGGAL…
    Namun sebaliknya jika HIDUP~URIP kita yang melayani Krentegnya Raga, maka segala sifat-sifat pengejaran dengan pertimbangan Untung-Rugi, Baik dan Buruk, Salah-Benar akan terus membayangi langkah kita….yang tak jarang membuat salah arah. Hal ini karena kehendak RAGA selamanya gak pernah mengenal kata PUAS hingga Ajal menjemput.

    Jadi ketika menjadi AKU ( Ragawi ) memang gak akan berlangsung lama karena sifatnya yang fana dan ketika berperan menjadi AKU ( Hidup~Urip ) tan keno owah gingsir soko kahanan Jati. URIP tetep langgeng sak lawase. Kiro-kiro ngono Kang pemahamanku.

    Soal fotoku, kuwi sing nomor 2 ( ijenan ) lan nomor 5.

    Salam persahabatan juga
    Nuwun….Rahayu

  16. ayo kamu ketahuan di balikpapan ya mas…
    dimana ya?
    bisa kopdar kita2nyakah?
    hidup untuk hidup dan semuanya ini hanya titipan dan pinjaman entar dibalikin lagi ma yang punya

      • OK MAS KAPAN2 KALAU KE BONTANG TAK MAIN KESANA DAN BILA SAMPEAN MUDIK NENG JOWO MAMPIR KE BALIKPAPAN INI ALAMATNYA :
        KFC PASAR BARU BALIKPAPAN
        NO TLP KU : 0542 5653858
        OJO ISIN2… MAMAK NENG NGOMAH JOWONE JOWO TENGAH…
        KALAU DEWEAN AJA NENG BALIKPAPAN TURU NENG NGOMAH AWAS LHO OJO ISIN2 YO
        NGAK URIP HIDUPNYA HAHAHHAHAAA

  17. wujudtunggal,urip tunggal byar padang ora ono opo-opo ,ora katon opo-opo ……….

    ***~~~~~~~~~~~~~~~***

    Hmmm….
    Byaaaaaaarrr Padhang Terawangan ora ono pitakon mana dan dimana…
    Injih sarujuk Kang mas Luqman,

    Sugeneg tetepangan
    Rahayu

    • seandainya semua orang punya pikiran seperti sampeyan…… wah dunia ini aman tentrem damai tak ada iri dengki hasud dsb. kalo semua orang menyadari bahwa dalam dirinya ada Tuhan, tentu tidak akan ada perang ,teror, siapa memakan siapa. lalu dunia ini tidak hidup,tidak hiruk pikuk . tidak ada lakon kehidupan . Namun Tuhan hanya hadir kepada orang-orang yang dipilihNya, memang kita wajib berusaha untuk mencapaiNya, menggapaiNya. Tapi sekali lagi…Tuhanlah yang sengaja hadir dihati hambaNya., tanpa proaktifNya , usaha hamba hanyalah sia-sia aja. hamba bisanya apa ?
      lakhaula wala kuwwata………..ajeg lan waskita ……melebur dalam zatNya.
      ma’af baru kali ini aku balas, namaku luqman ibrahim ,TTL :jember,12 oktober 1962 alamat ; jl. kamboja 80 Tutul Tegalsari Ambulu Jember Jawa Timur . status : nikah , Anak : 3 , istri : 1 , email : luqmanibrahim15@yahoo.co.id ………….selamat menebar kedamaian dibumi ini……………….

  18. minta Izinnya semua tulisan yang ada di blog ini dicopy

    ***~~~~~~~~~~~~~~~***

    Silahkan saja jika berkenan….boleh ambil sesukanya. Sebab Jamu Beras Kencur ini memang disuguhkan bagi yang berminat saja…heeeee…

    Salam

  19. maaf, saya seorang pemula di segala bidang, mohon untuk ikut belajar.

    ***~~~~~~~~~~~~~***

    Saudaraku KIKI Hadian,

    Belajar pada DIRI sendiri…Mengenal URIP~HIDUP~DIRI. Alam semesta sebagai Wahana, Ladang untuk menanam benih. Memang diperlukan Guru : Guru Pituduh, Guru Pitutur, Guru Puwa, semua akan bergantung pada Guru Sejati Kang Muruk-i ( ngajari ) seperti Bayi yang menangis tidak ada yg ngajari selain Guru Sejatinya sendiri….begitu kira-kira simbolisnya…

    Salam…Salim…Rahayu…

  20. hei,yop

    seperti yg kau tulis, kau ingin ada orang yg menyapa,

    nah sekarang aku sapa:
    “hi, yop apa kabar?”

    tentu baik-baik &sehat juga waras kan
    buktinya masih bisa menulis banyak hal

    aku mau pesan:
    “hati-hati menulis ttg hal yg belum pasti kebenarannya!”

    ttg tafsir bebas al-qur’an,kau jangan sembarangan membuat makna dari sebuah surat,bgmn kalau kau beli saja Qur’an seperti punya aku, ada kalimat utama sebelum ayat alqur’an diterjemahkan.

    hei, ttg ocehan burung kenari, apa betul?
    bgmn kalau kau tulis tangan di kertas selembar, lalu kau angkat janji dengan nama Tuhan ?
    lalu kirim ke aku.

    intinya: “jgn berparasangka buruk&hati-hati jgn terlalu banyak berjanji “

  21. Refleksi yang menyejukan kang

    Hubungan mesra vertical kita dengan Tuhan adalah sama dengan hubungan horizontal kita dengan sesama. Jika kita mencintai Tuhan berarti mencintai sesama kita yang paling hina.

    Jika anda berkenan, blog anda saya tautkan keblog saya. supaya saya dan para sahabat saya banyak belajar dari blog kakang.
    Salam sejahtera,

    ***~~~~~~~~~~~~~~~~~~***

    Injih Kang Pambudi sarujuk.
    Istilah dalam Islam ” Hablum Minannas wa Hablum Minallah “.
    Inilah yang mendasari proses terjadinya yang umum dalam khasanah Islam dinamakan ” ISRO’ MI’ROJ ” Nabi Muhammad. Seperti Musa di Bukit Thursina dan Isa di Galgota. Begitu kira-kira.

    Monggo silahkan jika berkenan, saya juga link balik njih?

    Salam Sejahtera

  22. mengapa tak semudah yang kita bayangkan saat ilmu pengetahuan telah membibing kita menuju rahasia alam dan yang menciptakan. Namun semua itu selalu bertentangan baik dari internal maupun eksternal.
    lumglai kini aku dibuatnya dalam bimbang harus kujalani yang mana (ilahiah), belum lagi kenikmatan duniawi yang langsung bisa dinikmati dan mudah dipelajari.
    Apa arti semua pencarian ini, semakin jauh kumelangkah semakin bibang akan arti diri menuju kehadirotNYa.. semua samar bahkan saling menyalahkan, yang benar adalah yang mengerti, namun dari mereka yang mengerti itu terlihat hanyalah sebatas pengertian mereka masing masing. belum pernah aku bertemu orang yang bisa mewujudkan dari apa yang ia sabdakan/ucapkan.

    Bosan, jenuh, suntuk kini menggali harapan.
    Dimana kiranya diriku yang dulu dalam kesenagan bergelimang dosa dalam kenikmatan, meski kadang hati merintih lirih dalam keperihan atas nurani yang tercampakan.

Tinggalkan Balasan ke Santri Gundhul Batalkan balasan